×ABSTRAK
Penelitian ini membahas tentang perkembangan pasukan Legiun Pakualaman
pada tahun 1813-1892. Pembentukan Legiun ini dilatarbelakangi oleh keinginan
Pemerintah Kolonial untuk membentuk pasukan yang berfungsi mengatasi
pemberontakan yang dapat muncul dari dalam Kasultanan Yogyakarta.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui latar belakang berdirinya Legiun
Pakualaman dan faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukannya, untuk mengetahui
perkembangan Legiun Pakualaman dan usaha yang dilakukan untuk meningkatkan
kualitas pasukan oleh Kadipaten Pakualaman maupun pemerintahan kolonial, untuk mengetahui peranan Legiun Pakualaman bagi Kadipaten Pakualaman maupun bagi
Pemerintahan kolonial. Pasukan Legiun memiliki berbagai peran dan posisi yang
strategis.
Penelitian ini menggunakan metode sejarah yang meliputi empat tahap yang
saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya, yaitu heuristik atau pengumpulan
sumber, yaitu pengumpulkan sumber-sumber sejarah melalui penelusuran dokumen
tentang Legiun Pakualaman di Yogyakarta serta studi pustaka. Tahap kedua adalah
verifikasi atau kritik sejarah, yaitu memeriksa keaslian dan validitas sumber yang
diperoleh. Tahap ketiga adalah interpretasi berupa penafsiran terhadap data yang
diperoleh sehingga didapat fakta-fakta sejarah. Tahap keempat penulisan atau
historiografi, yaitu menyajikan fakta-fakta yang telah diperoleh dalam bentuk tulisan
sejarah. Untuk menganalisa data digunakan pendekatan ilmu sosial yang lain sebagai
ilmu bantu ilmu sejarah. Pendekatan dalam penelitian ini adalah pendekatan analisis
politik dan militer.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa perkembangan dan peran Legiun
Pakualaman tidak lepas dari dukungan politik Pemerintah Kolonial terhadap Kadipaten
Pakualaman. Pemerintah Kolonial menginginkan Legiun Pakualaman menjadi pasukan
cadangan K.N.I.L yang tangguh agar bisa menghentikan pemberontakan yang muncul
dari Kasultanan. Pemerintah Kolonial juga membuat Legiun Pakualaman sebagai
pasukan prestise bagi Kadipaten Pakualaman. Dengan adanya sebuah prestise, maka
rivalitas antara Kasultanan dengan Pakualaman akan tetap terjaga. Rivalitas adalah inti
dari strategi devide et impera Pemerintah Kolonial. Legiun juga berfungsi sebagai alat
loyalitas Pakualaman kepada Pemerintah Kolonial. Bagi Kadipaten Pakualaman, pasukan
Legiun mempunyai posisi sebagai sarana lapangan perkerjaan bagi para kerabat
Kadipaten Pakualaman. Dari Legiun, Kadipaten Pakualaman mulai mengenal
kebudayaan barat yang hasilnya Kadipaten Pakualaman mengalami modernisasi melalui
pendidikan barat. Dari pendidikan barat muncul sikap kritis terhadap kolonialisme
pemerintahan Belanda. Peran terbesar yang diberikan oleh Legiun Pakualaman kepada
Kadipaten Pakualaman adalah warisan tidak langsung terhadap kebesaran Kadipaten Pakualaman pada abad ke-20 hingga saat ini.
×
Penulis Utama
:
Timur Sri Muhammad Tunggadewa
Penulis Tambahan
:
-
NIM / NIP
:
C0503002
Tahun
:
2009
Judul
:
Legiun Pakualaman Yogyakarta 1813-1892
Edisi
:
Imprint
:
Surakarta - FSSR - 2009
Program Studi
:
S-1 Ilmu Sejarah
Kolasi
:
Sumber
:
UNS-FSSR Jur. Ilmu Sejarah-C.0503002-2009
Kata Kunci
:
Jenis Dokumen
:
Skripsi
ISSN
:
ISBN
:
Link DOI / Jurnal
:
-
Status
:
Public
Pembimbing
:
1. Tiwuk Kusuma Hastuti, S.S., M.Hum.
Penguji
:
Catatan Umum
:
2564/2009
Fakultas
:
Fak. Sastra dan Seni Rupa
×
File
:
Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.