Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peran Komunitas Sraddha dalam melestarikan sastra Jawa di Surakarta. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan tujuan untuk mengumpulkan data berdasarkan kejadian atau fakta yang menjadi pendukung terhadap objek penelitian. Sumber data di dalam penelitian ada dua, yaitu data primer dan data sekunder. Teknik pengambilan informan pada penelitian ini adalah purposive sampling , dengan informan yang meliputi pendiri komunitas, relawan komunitas, pengurus Museum Radya Pustaka, Peserta kegiatan komunitas Sraddha. Teknik pengumpulan data diperoleh dari hasil wawancara, observasi, dan dokumentasi. Uji validitas data menggunakan triangulasi sumber. Analisis data menggunakan analisis model interaktif dari Miles dan Huberman, yang terbagi dalam tiga tahapan yaitu Reduksi Data, Penyajian, dan Menarik Kesimpulan. Penelitian ini menggunakan Teori Fungsionalisme yang di pelopori oleh Malinowski. Hasil penelitian menunjukkan peran kegiatan yang dilakukan oleh komunitas Sraddha dan peran dari unsur-unsur pendukung keberjalanan komunitas Sraddha terhadap pelestarian sastra Jawa di Surakarta. Komunitas Sraddha sebagai organisasi sosial yang terdiri dari orang-orang yang peduli terhadap budaya lokal, dan menjalin kerja sama dengan pihak-pihak yang berkaitan dengan kebudayaan lokal seperti Museum Radya Pustaka Surakarta, dan Dinas Kebudayaan Kota Surakarta. Dengan adanya pihak-pihak yang saling berkontribusi, kegiatan Komuitas Sraddha dapat terlaksana dengan baik dalam melestarikan sastra Jawa, sehingga kebutuhan masyarakat tetap terpenuhi melalui kegiatan yang diperankan oleh Komunitas Sraddha.