Penelitian ini termasuk ke dalam penelitian deterministik yang dimana dalam penelitian ini menganalisis pengendalian kualitas kemasan produk kacang atom sukro yang dimana varian yang dipilih adalah varian kacang atom original dengan berat kemasan 20 gram. Yang menjadi fokus dalam penelitian ini ada cacat kemasan produk kacang atom sukro dan metode yang dilakukan dalam penelitian ini guna mengendalikan kualitas kemasan produk kacang atom sukro adalah Six Sigma. Dalam Six Sigma terdapat langkah-langkah yaitu DMAIC yang terdiri dari 5 langkah yaitu Define, Measure, Analyze, Improve, Control yang dimana langkah tersebut dilakukan dalam melakukan penelitian ini.
Dalam mengumpulkan data penelitian ini, dilakukan pengambilan data berupa sampel kacang atom sukro 20 gram varian original yang dimana sampel diambil oleh pihak quality control untuk mengecek apakah kemasan produk mengalami kecacatan atau tidak. Pengecekan dilakukan setiap hari oleh pihak quality control. Di setiap shift pengambilan sampel dilakukan di awal, tengah dan akhir. Untuk proses pengambilan sampel pihak quality control akan mengambil per-renteng dari setiap line yang dimana terdapat line 1 dan line 2 dan dari setiap line akan diambil sampel dari 2 mesin. Penelitian ini mengambil data dengan rentang waktu before (sebelum perbaikan) yaitu 11 hari untuk melihat jumlah cacat dan selanjutnya dilakukan perbaikan selama 9 hari dan setelah itu kembali dilakukan pengambilan data after (setelah perbaikan) dengan rentang waktu 11 hari. Data dilihat dari sebelum dan sesudah perbaikan untuk melihat apakah ada penurunan cacat dari produk setelah dilakukannya perbaikan selama rentang waktu tertentu.
Hasil yang didapatkan pada data before adalah terdapat cacat kemasan berupa luka/nandes tidak bocor berjumlah 8 kemasan dan cacat melipat tidak bocor berjumlah 4 kemasan dengan total kemasan yang cacat adalah 12 kemasan dan P-Value pada one way Anova sebesar 0.640601719 dengan total persentase kecacatan sebesar 0.39% dan kedua cacat ini yang menjadi fokus dalam penurunan produk cacat, dalam data before juga didapatkan sigma level sebesar 5.00 dan P Chart sebesar 0.003921569. Setelah mengetahui solusinya dilakukan perbaikan selama 9 hari dan setelah 9 hari, kembali dilakukan pengambilan data untuk data after selama 11 hari dan hasil yang didapatkan bahwa terdapat penurunan jumlah cacat yaitu cacat kemasan berupa luka/nandes tidak bocor berjumlah 0 kemasan dan cacat melipat tidak bocor berjumlah 0 kemasan dengan total kemasan yang cacat adalah 0 kemasan dan P-Value pada one way Anova sebesar 0 dengan total persentase kecacatan sebesar 0%. Selain itu juga sigma level mengalami peningkatkan menjadi 6.00 dan P Chart menunjukkan proses lebih terkendali dikarenakan terjadi penurunan menjadi 0.