Sejauh ini pertumbuhan ekonomi masih menjadi prioritas pembangunan di setiap negara, karena dengan adanya pertumbuhan ekonomi yang semakin tinggi mengindikasikan semakin sukses pembangunan di negara tersebut. Akan tetapi, pertumbuhan ekonomi juga merupakan permasalahan jangka panjang pada perekonomian karena sebagian besar negara masih belum mampu mencapai tingkat pertumbuhan yang selalu meningkat setiap tahun, bahkan terdapat tahun di mana pertumbuhan ekonomi stagnan atau justru mengalami penurunan. Pulau Jawa merupakan pusat berlangsungnya pemerintahan dan perekonomian negara Indonesia, bahkan jika dibandingkan dengan pulau lainnya, Jawa merupakan pulau dengan pembangunan paling masif, sehingga pertumbuhan ekonomi di Pulau Jawa menyumbang peran penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional yang lebih baik. Namun pada kenyataannya, pertumbuhan ekonomi di Pulau Jawa belum mampu untuk meningkat setiap tahun. Pertumbuhan ekonomi di Provinsi Jawa Timur dan Jawa Barat berfluktuatif naik turun, Provinsi DKI Jakarta dan Provinsi Banten meski berfluktuatif namun memiliki trend menurun, Provinsi Jawa Tengah memiliki pertumbuhan ekonomi stabil pada kisaran 5%, dan hanya Provinsi DIY yang memiliki trend meningkat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh dari belanja daerah, investasi swasta yang terdiri dari PMDN & PMA, dan IPM terhadap pertumbuhan ekonomi di Pulau Jawa tahun 2015-2019. Penelitian ini termasuk dalam penelitian kuantitatif menggunakan metode analisis data panel dengan pendekatan Common Effect Model (CEM). Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang terdiri dari 5 data time series dan 6 data cross section. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa belanja daerah berpengaruh signifikan namun berhubungan negatif, PMDN berpengaruh signifikan dan berhubungan positif, PMA tidak berpengaruh dan berhubungan negatif, serta IPM berpengaruh signifikan dan berhubungan positif terhadap pertumbuhan ekonomi di Pulau Jawa tahun 2015-2019.