Kemiskinan merupakan salah satu masalah ekonomi sosial yang dialami oleh negara berkembang, tak terkecuali bagi Indonesia. Sebagai negara berkembang, Indonesia terus dihadapkan pada permasalahan kemiskinan yang terjadi di berbagai daerah hingga saat ini. Permasalahan kemiskinan merupakan permasalahan kompleks dan bersifat multidimensi yang harus segera ditangani. Keberhasilan pembangunan suatu negara atau daerah tercermin pada perkembangan tingkat kemiskinannya. Pembangunan ekonomi pada hakekatnya bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, meningkatkan pendapatan serta pertumbuhan ekonomi di semua sektor pembangunan, pemerataan pembangunan yang optimal, peningkatan taraf pendapatan dan peningkatan taraf pendidikan masyarakat.

Eks Karesidenan Banyumas merupakan salah satu daerah di Jawa Tengah yang memiliki tingkat kemiskinan yang tinggi, di mana angka kemiskinan berada di atas rata-rata provinsi dan nasional. Tingkat kemiskinan di Eks Karesidenan Banyumas mengalami fluktuatif namun cenderung terus menurun pada rentang 20 persen hingga 11 persen. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh variabel pertumbuhan ekonomi, upah minimum, dan pendidikan terhadap tingkat kemiskinan di Eks Karesidenan Banyumas tahun 2011-2020. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif menggunakan metode analisis data panel dengan pendekatan Fixed Effect Model (FEM). Data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan data sekunder mulai tahun 2011 hingga tahun 2020 di 4 kabupaten. Hasilnya menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi berpengaruh negatif dan tidak signifikan, upah minimum berpengaruh negatif dan signifikan, pendidikan berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap tingkat kemiskinan di Eks Karesidenan Banyumas tahun 2011-2020.