Nahdlatul Ulama merupakan organisasi Sosial Keagamaan yang didirikan tahun 1926, oleh para Ulama tradisional di Surabaya. Pada perkembangnnya NU mulai ikut dalam konstelasi politik Nasional setelah Muktamar ke 19 di Palembang tahun 1952 memutuskan untuk keluar dari partai Masyumi dan menjadi partai politik. Persebaran NU sangat pesat yang awalnya hanya berkutat di pulau jawa tahun 1949 sudah merambah wilayah Kalimantan. Keberadaan NU Kabupaten Boyolali sudah semenjak tahun 1929
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan Sejarah dan Dinamika Partai NU di Kabupaten Boyolali tahun 1952 – 1971 yang meliputi (1) kondisi sosial keagamaan dan politik di Kabupaten Boyolali tahun 1952 -1971. (2) Sejarah Nahdlatul Ulama di Kabupaten Boyolali tahun 1952 – 1971 (3) perkembangan serta dinamika partai NU di kabupaten Boyolali tahun 1952 – 1971
Dalam penelitian ini menggunakan metode sejarah ada empat tahapan pertama heuristik dengan mengumpulkan data dan sumber – sumber tertulis maupun lisan, kedua kritik sumber secara eksternal dan internal, ketiga Interpretasi keempat historiografi. Metode tersebut digunakan untuk Menyusun fakta, mendeskripsikan dan menarik kesimpulan tentang apa yang terjadi dimasa lampau.
Berdasarkan hasil penelitian secara umum Kabupaten Boyolali merupakan salah satu pusat perkembangan kebudayaan Sinkretisme (Kejawen) atau sering disebut abangan, dalam praktek kesehariannya masyarakat masih melakukan tradisi kejawen. Dalam proses islamisasi para ulama menggunakan metode akulturasi budaya karena dapat diterima. NU Boyolali ada sejak Muktamar ke IV di Semarang tahun 1929 dengan bukti delegasi KH. Sholeh mewakili NU cabang Boyolali. Pada perkembangannya NU boyolali sangat pesat tahun 1936 anggotanya mencapai 3.000 orang. Saat NU menjadi partai politik pada pemilu pertama tahun 1955 partai NU di Boyolali diurutan nomor empat dibawah PKI, Masyumi dan PNI. pada pemilu 1971 partai NU mendapat urutan nomor dua, Golkar secara mutlak menang lebih dari 50 %. Tahin 1973 partai NU berfusi dengan PPP dalam keberjalannya partai NU dirugikan di dalam PPP kemudian memutuskan keluar dan Kembali pada khittah 1926
Dapat kita ambil kesimpulan secara umum meskipun masyarakat boyolali secara sosial keagamaan perkembangan NU di Boyolali cukup pesat Ketika menjadi partai politik keberadaan partai NU cukup diperhitungkan di Boyolali. Dari kabupaten yang ada di Karisiden Surakarta perolehan suara NU paling banyak dibandingkan dengan kabupaten lainnya.

Kata Kunci : Dinamika, Partai, NU, Pemilu