Provinsi Jawa Barat merupakan satu dari keseluruhan jumlah provinsi di Indonesia yang juga berkontribusi dalam meningkatkan perekonomian nasional. Provinsi Jawa Barat kemudian membagi wilayah Kabupaten/Kota ke dalam beberapa kawasan wilayah, salah satunya adalah Kawasan Wilayah Priangan Tumur yang terdiri dari empat kabupaten dan dua kota, terdiri dari Kabupaten Garut, Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten Ciamis, Kabupaten Pangandaran, Kota Tasikmalaya dan Kota Banjar yang secara geografis terletak di sebelah timur provinsi. Meskipun tertelak dalam satu kawasan wilayah, tidak menjadikan semua wilayah memiliki keunggulan yang sama. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis mengenai sektor basis serta gejala mengenai adanya ketimpangan dalam distribusi pendapatan dalam Kawasan Wilayah Priangan Timur pada tahun 2014-2020. Penelitian ini juga mengacu pada penelitian yang telah dilakukan sebelumnya oleh Restiatun (2009), Sutrisno (2012) serta Pamrihan dan Cahyadin (2016). Metode penelitian yang digunakan adalah dengan menggunakan alat analisis Location Quotient (LQ), analisis Tipologi Klassen dan analisis Indeks Williamson. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan data sekunder.
Hasil analisis dalam penelitian ini menunjukan hasil yang berbeda dalam tiap wilayah. Berdasarkan hasil analisis LQ, untuk Kabupaten Garut memiliki sektor basis pada bidang pertambangan dan penggalian, untuk Kabupaten Tasikmalaya memiliki sektor uggulan pada sektor jasa pendidikan, untuk Kabupaten Ciamis memiliki sektor unggulan pada bidang Transportasi dan Pergudangan, untuk Kabupaten Pangandaran memiliki sektor unggulan pada bidang Transportasi dan Pergudangan, untuk Kota Tasikmalaya memiliki sektor unggulan pada bidang pengadaan air, pengelolaan sampah, limbah dan daur ulang, serta untuk Kota Banjar memiliki keunggulan pada bidang administrasi pemerintah pertahanan dan jaminan sosial wajib. Hasil dari analisis Tipologi Klassen yang menganalisis mengenai karakterikstik wiayah, pada semua wilayah terkecuali Kota Tasikmalaya memiliki sektor maju dan tumbuh cepat pada bidang pengadaan listrik dan gas. Sedangkan untuk hasil dari Indeks Williamson menunjukan bahwa tingat ketimpangan di Kawasan Wilayah Priangan Timur masih tergolong rendah. Rekomendasi berdasarkan hasil penelitian ini adalah dengan perbedaan yang ada  mengenai sektor unggulannya, diharapkan pemerintah kab/kota dapat terus mengembangkannya seperti menjalin kerja sama dengan wilayah lainnya ataupun dengan investor tanpa mengabaikan perhatiannya terhadap beberapa sektor yang masih relatif tertinggal. Karena hal tersebut juga berdampak pada perkembangan wilayah secara keseluruhan.

Kata Kunci: Kawasan Wilayah, Sektor Unggulan, Ketimpangan, Location Quotient, Tipologi Klassen, Indeks Williamson