Dimetilformamida (HCON(CH3)2) merupakan senyawa organik yang digunakan sebagai pelarut dalam produksi serat akrilik, poliakrilonitril, polivinil klorida, vinil klorida, dan beberapa poliamida. Menurut United Nations database (UNdata) (2020), Indonesia mengimpor dimetilformamida sebanyak 4.054,95 ton pada tahun 2018. Pabrik dimetilformamida dengan kapasitas 50.000 ton/tahun dirancang untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri dan sebagian diekspor ke Thailand, Singapura, Malaysia, Korea Selatan, dan India. Bahan baku yang dibutuhkan untuk memproduksi dimetilformamida adalah dimetilamina sebanyak 0,62 kg/kg produk utama dan metil format sebanyak 0,85 kg/kg produk utama. Pabrik direncanakan beroperasi pada tahun 2025 di Kecamatan Citangkil, Kabupaten Cilegon, Provinsi Banten.
Dimetilformamida dihasilkan dari reaksi antara dimetilamina dan metil format dengan produk samping metanol sebanyak 0,47 kg/kg produk utama. Reaksi tersebut merupakan reaksi eksotermis. Reaksi berlangsung di dalam reaktor alir tangki berpengaduk (RATB) pada suhu 55°C dan tekanan 4,5 bar dengan konversi 90%. Tahap pemurnian produk dilakukan untuk meningkatkan kemurnian dimetilformamida menjadi 99,83% melalui dua unit menara distilasi. Menara distilasi pertama bertujuan untuk memisahkan dimetilamina dan metil format dari dimetilformamida, metanol, dan air. Menara distilasi kedua bertujuan untuk memisahkan dimetilformamida dengan metanol.
Unit pendukung proses pabrik meliputi kebutuhan air sebesar 0,0023 m3/kg produk utama dari Sungai Grogol, kebutuhan steam sebesar 0,90 kg/kg produk utama, kebutuhan udara tekan sebesar 0,033 m3/kg produk utama, kebutuhan listrik sebesar 0,039 kWh/kg produk utama, kebutuhan Industrial Diesel Oil (IDO) sebesar 0,069 L/kg produk utama, dan kebutuhan High Speed Diesel (HSD) sebesar 0,0075 L/kg produk utama. Pabrik dilengkapi dengan laboratorium untuk mengontrol mutu bahan baku, produk, dan air umpan boiler sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan. Selain itu, terdapat unit pengolahan limbah untuk menangani limbah padat, cair, dan gas yang dihasilkan dari kegiatan di pabrik.
Bentuk perusahaan adalah Perseroan Terbatas (PT) dengan struktur organisasi line and staff. Jumlah kebutuhan tenaga kerja sebanyak 203 orang dengan jumlah karyawan shift 112 orang dan jumlah karyawan nonshift 91 orang.
Bahan baku yang diperlukan yaitu dimetilamina dengan harga US$0,75/kg dan metil format US$0,65/kg. Produk dimetilformamida akan dijual dengan harga US$2,34/kg dan metanol US$1,09/kg. Hasil analisis ekonomi diperoleh nilai Percent Profit on Sales sebelum dan sesudah pajak sebesar 10,27% dan 7,70%, Return on Investment sebelum dan sesudah pajak sebesar 50,98% dan 38,24%, Pay Out Time sebelum dan sesudah pajak selama 1,64 tahun dan 2,07 tahun, Break Even Point sebesar 55,49%, Shut Down Point sebesar 44,14%, Internal Rate of Return sebesar 19,98%, Net Present Value tahun ke-10 sebesar Rp841.563.416.598,65. Benefit Cost Ratio sebesar 1,66. Berdasarkan hasil analisis ekonomi, pabrik layak didirikan