Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah kesibukan CEO memiliki pengaruh terhadap manajemen laba. Penelitian ini didasarkan pada apakah CEO yang sibuk tidak memiliki kemampuan untuk menjalankan fungsi pengawasan yang baik sehingga mendorong adanya aktivitas manajemen laba. Sampel penelitian ini yaitu 595 perusahaan non-keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2015 hingga 2020 dengan total 2.757 observasi. Penelitian ini menggunakan dua proksi yang berbeda untuk mengukur kesibukan CEO demi memenuhi karakteristik perusahaan di Indonesia. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa perusahaan yang memiliki CEO sibuk menunjukkan tingkat manajemen laba yang lebih tinggi. Temuan menarik pada penelitian ini yaitu ketika CEO merangkap sebagai dewan komisaris di perusahaan lain, justru memberikan pengalaman yang mampu mengurangi aktivitas manajemen laba. Penelitian ini menguji faktor yang menjadi moderator dengan hasil bahwa kehadiran CEO pada rapat dewan direksi tidak mampu memberikan dampak yang terukur terhadap hubungan positif kesibukan CEO dan manajemen laba. Penelitian ini juga melakukan robustness test terkait pengukuran manajemen laba untuk memeriksa ketahanan hasil empiris. Studi ini memberikan bukti empiris yang lebih luas bagi literatur mengenai efek kesibukan CEO pada manajemen laba di Indonesia. Hal ini dapat bermanfaat bagi perusahaan dalam menentukan demografi CEO yang optimal sehingga peran mereka dapat berfungsi secara efektif.