×
Jahe Merah (Zingiber officinale var. rubrum) merupakan salah satu komoditas yang banyak dicari oleh masyarakat Indonesia. Peningkatan permintaan jahe merah tidak diikuti peningkatan produksi dan peningkatan luas panen komoditas tersebut. Penyebab rendahnya produksi jahe merah salah satunya adalah pemupukan. Pemupukan yang dilakukan oleh petani biasanya adalah pemupukan organik dengan hasil yang kurang optimal. Pemupukan dengan pupuk anorganik dengan dosis yang tepat dapat meningkatkan produksi jahe merah. Pemupukan dengan hara N dapat meningkatkan pertumbuhan jahe merah sedangkan pemupukan dengan hara K dapat meningkatkan produksi rimpang. Namun,pemberian pupuk kimia dengan dosis yang terlalu tinggi dapat berakibat buruk bagi pertumbuhan tanaman maupun lingkungan. Penelitian kali ini menggunakan pupuk ZA sebagai sumber hara N dan pupuk KCl sebagai sumber hara K. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan dosis pupuk ZA dan KCl yang tepat untuk menghasilkan pertumbuhan dan hasil jahe merah yang paling baik. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret-Agustus 2021 di Dusun Pelem, Desa Wonorejo, Kecamatan Karanganyar, Jawa Tengah. Penelitian ini menggunakan rancangan lingkungan RAKL 1 faktor dengan 6 ulangan. Faktor penelitian terdiri dari 4 taraf yaitu D0 (tanpa pemberian pupuk ZA dan KCl), D1 (225 kg.ha-1 ZA+50 kg.ha-1 KCl), D2 (450 kg.ha-1 ZA+100 kg.ha-1 KCl), dan D3 (675 kg.ha-1 ZA+150 kg.ha-1 KCl). Variabel yang diamati adalah tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah batang per rumpun, jumlah batang per petak, bobot kering brangkasan, bobot segar rimpang per rumpun, bobot segar rimpang per petak, bobot simpan rimpang per rumpun, bobot simpan rimpang per petak, panjang rimpang, lebar rimpang dan tebal rimpang. Analisis data yang digunakan adalah analisis ragam (ANOVA), DMRT (Duncan Multiple Range Test), uji korelasi antar variabel, dan uji regresi parameter hasil. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan pupuk ZA dan KCl pada dengan beberapa dosis tidak dapat meningkatkan tinggi tanaman, jumlah daun dan bobot kering brangkasan tetapi pada perlakuan 450kg.ha-1 ZA+100 kg.ha-1 KCl dapat meningkatkan jumlah batang jahe merah per rumpun sebesar 37,11% dan jumlah batang jahe merah per petak sebesar 27,10%. Pemberian beberapa dosis perlakuan juga tidak memberikan peningkatan pada parameter hasil tetapi hasil uji regresi dapat dilihat polanya bahwa perlakuan 450kg.ha-1 ZA+100 kg.ha-1 KCl menunjukkan kecenderungan hasil jahe merah yang lebih tinggi dibandingkan dosis yang lain.