×
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui jenis defect yang muncul, mengetahui nilai DPMO dan level sigma, serta berupaya memberikan usulan perbaikan untuk mengurangi defects dan meningkatkan level sigma berdasarkan analisis penyebab terjadinya defects. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode Six Sigma melalui pendekatan DMAIC. Pada tahap pertama, Define, dilakukan pemetaaan proses dan penetapan CTQ. Pada tahap berikutnya, Measure, dilakukan pengumpulan data produksi dan pengurutan CTQ potensial menggunakan Pareto Chart serta pengukuran stabilitas proses yang terdiri dari penghitungan proporsi, CL, UCL, dan LCL. Tahap Measure diakhiri dengan pengukuran kapabilitas proses untuk menghitung DPMO dan level sigma. Selanjutnya tahap Analyze dilakukan untuk mengetahui penyebab defects yang menjadi permasalahan kualitas produk menggunakan alat kualitas Cause-andEffect Diagram. Setelah itu tahap Improve dilakukan untuk menemukan usulan perbaikan kualitas melalui brainstorming. Control sebagai tahap akhir merekomendasikan pendokumentasian proses produksi dan pengolahan data dengan menggunakan metrik ukur seperti yang dilakukan pada tahap Measure dan pengadopsian usulan perbaikan ke dalam Standard Operational Procedure (SOP). Adapun pemilihan objek penelitian ditetapkan pada perusahaan manufaktur garmen. Dimana pada penelitian ini analisis dilakukan pada proses produksi Short Pant periode bulan Desember 2021 hingga Januari 2022 di Departemen Sewing PT Nesia Pan Pacific Clothing yang terletak di Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, Indonesia. Berdasarkan pengolahan data diketahui bahwa dari total produksi sebesar 24.138 pieces telah terjadi defects sebanyak 1791 pieces atau 7,42?ri total produksi dengan 34 jenis defects yang muncul. Lalu diperoleh tiga jenis defects terbesar yang menjadi prioritas perbaikan yaitu M6, M4A, dan M3. Kemudian setelah dilakukan pengukuran diperoleh nilai DPMO sebesar 2.183 yang apabila dikonversikan menghasilkan level sigma sebesar 4,35. Selanjutnya tahap Analyze untuk mengetahui penyebab terjadinya tiga defects terbesar yang menjadi permasalahan kualitas produk yaitu M6, M4A, dan M3. Lalu pada tahap selanjutnya, Improve, dilakukan brainstorming antara peneliti dengan bagian Industrial Engineering (IE) dan Quality Control End Line. Pada tahap ini dihasilkan usulan perbaikan proses pada faktor manpower, machinery, methods, materials, dan tools yang bertujuan untuk meminimalkan terjadinya tiga defects terbesar. Pada tahap Control dilakukan pengukuran DPMO dan level sigma dengan potential target kejadian defects terkecil yang muncul pada sampel di masa depan. Kemudian diperoleh nilai DPMO sebesar 1432 dan level sigma 4,48. Sebagai penutup penelitian ini memberikan rekomendasi kepada perusahaan untuk mengadopsi usulan perbaikan ke dalam SOP guna pengendalian kualitas yang berkelanjutan di masa depan.