Dimetil eter (DME) merupakan senyawa eter paling sederhana yang banyak digunakan sebagai pelarut, aerosol propelan, dan sebagai bahan bakar alternatif rumah tangga pengganti LPG. Pabrik DME ini dirancang dengan lapasitas 100.000 ton/tahun. Pabrik direncanakan berdiri dan beroperasi pada bulan September tahun 2025 di Kota Bontang, Kalimantan Timur.

Pembuatan DME menggunakan bahan baku 0,93 kg gas alam/kg produk yang diperoleh dari PT Pertamina Hulu Indonesia, 0,39 kg CO2/kg produk yang diperoleh dari PT Badak LNG, dan 1,25 kg steam/kg produk. Tahap pertama adalah proses pembuatan gas sintesis dari gas alam melalui metode mixed steam-CO2 reforming. Reaksi fase gas-gas ini terjadi pada reaktor fixed bed multitube secara endotermis dengan katalis Ni/MgO-Al2O3. Kemudian tahap kedua adalah sintesis DME dengan metode direct process. Reaksi pembuatan DME terjadi pada fase gas-gas secara eksotermis dengan katalis CuO-ZnO-Al2O3/?-Al2O3. Reaktor yang digunakan adalah jenis fixed bed mutitube pada kondisi non isothermal dan non adiabatik, pada suhu 220°C dan tekanan 50 bar, dengan konversi CO di reaktor sebesar 80%. Produk keluaran reaktor berupa DME dikondensasi untuk dipisahkan dari off gas, dan dialirkan menuju menara distilasi untuk dimurnikan hingga 99,97?rat.

Unit pendukung proses pabrik meliputi unit pengadaan air, steam, udara tekan, bahan bakar, dan pengelolaan limbah. Pabrik ini membutuhkan 0,0012 m3 air lunak/kg produk dan 0,074 m3 air laut/kg produk. Pengadaan udara tekan sebesar 0,0066 m3/kg produk. Pengadaan tenaga listrik sebesar 0,73 kWh/kg produk. Pengadaan bahan bakar untuk furnace sebesar 0,001 MMBTU gas alam/kg produk, serta bahan bakar untuk generator sebesar 0,0066 L solar/kg produk. Limbah yang dihasilkan pabrik yaitu limbah cair sebesar 0,95 kg/kg produk dan limbah gas sebesar 4,12 kg/kg produk. Pabrik didukung oleh laboratorium untuk mengontrol mutu bahan baku, produk, serta limbah sesuai spesifikasi yang diinginkan.

Pabrik DME berbentuk Perseroan Terbatas (PT) dengan struktur organisasi line and staff. Jumlah karyawan yang diperlukan dalam pengoperasian pabrik ini adalah 184 pekerja yang terdiri dari 100 karyawan shift dan 88 karyawan non shift.

Pabrik DME ini membutuhkan modal sebesar Rp1.019.785.906.286,65 dan akan memperoleh laba per tahun hingga Rp419.764.148.489,23. Berdasarkan hasil analisis profitabilitas secara Non-Discounted, diperoleh nilai PBP (Payback Period) selama 1,48 tahun, Cummulative Cash Ratio (CCR) sebesar 4,21, Rate of Return on Investment (ROROI) sebesar 60,36%, dan Cummulative Cash Position (CCP) sebesar Rp6.304.729.614.648,89. Berdasarkan analisis profitabilitas secara Discounted, diperoleh nilai Discounted Payback Period (DPBP) selama 1,69 tahun, Present Value Ratio (PVR) sebesar 2,59, Discounted Cash Flow Rate of Return (DCFROR) sebesar 29,71%, dan Net Present Value (NPV) sebesar Rp2.899.972.822.712,44. Berdasarkan hasil analisis risiko, diperoleh BEP sebesar 40,61% dan SDP sebesar 19,92%. Hasil analisis ekonomi dapat disimpulkan bahwa pabrik layak didirikan.