×
Pandemi Covid-19 berdampak pada berbagai sektor salah satunya sektor ekonomi termasuk pariwisata. Sehingga kini masyarakat harus beradaptasi kembali dan berupaya untuk hidup berdampingan dengan adanya Covid-19, guna mengatasi kerentanan dan mencapai ketahanan masyarakatnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi produksi, strategi pemasaran, dan peran modal sosial dalam ketahanan sosial ekonomi kelompok pengrajin batik di Desa Wisata Batik Girilayu pada masa pandemi Covid-19. Teori yang digunakan daalam penelitian ini adalah teori modal sosial dan teori ketahanan sosial ekonomi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif deskriptif, untuk mendeskripsikan perilaku orang, peristiwa lapangan dan kegiatan tertentu secara terperinci dan mendalam. Teknik penentuan informan purposive sampling dengan jenis maximum variation sampling untuk memperoleh informasi yang saling menyilang dari berbagai tipe informan. Informan dalam penelitian ini adalah koordinator Paguyuban Giri Arum, ketua dan salah satu anggota dari empat kelompok pengrajin batik, konsumen perorangan, instansi dan pedagang, ketua BUMDes Giri Makmur, serta anggota tim digital marketing. Hasil penelitian menunjukkan bahwa modal sosial yang dimiliki kelompok pengrajin batik Girilayu berperan dalam ketahanan sosial ekonomi pada masa pandemi covid-19. Modal sosial bonding berperan dalam ketahanan sosial resistance yaitu perlawanan pandemi Covid-19 dengan tidak mengurangi tenaga kerja dan tetap berproduksi dengan tenaga kerja dari anggota kelompok yang memiliki hubungan ketetanggaan. Modal sosial bridging berperan dalam ketahanan sosial recovery, yaitu hubungan kerja sama antar kelompok yang tergabung dalam Paguyuban Giri Arum untuk dapat memenuhi permintaan konsumen. Sedangkan modal sosial linking berperan dalam ketahanan sosial creativity, yaitu adanya kerjasama dengan berbagai pihak yang membantu dalam peningkatan produksi dan pemasaran batik tulis Girilayu.