Tujuan: Kanker payudara merupakan salah satu keganasan yang paling banyak ditemukan di Indonesia. Kanker payudara terjadi karena pertumbuhan sel yang cepat dan tidak normal akibat infiltrasi jaringan limfatik dan pembuluh darah. Untuk itu, pembedahan sangat penting untuk digunakan sebagai pengobatan kanker payudara pada stadium dini. Ada dua metode pembedahan: Breast-Conserving Surgery (BCS) dan mastektomi. Dalam hal ini, beberapa faktor telah dipelajari untuk mempengaruhi pasien dalam memilih BCS atau mastektomi. Melihat faktor usia, hasilnya bervariasi dan berbeda secara signifikan selama penelitian.
Metode: Penelitian analitik ini menggunakan pendekatan cross-sectional retrospektif. Subyek penelitian adalah penderita kanker payudara yang tergabung dalam komunitas Lovely Pink di Kota Surakarta Jawa Tengah. Mereka dipilih secara all sampling dengan kriteria inklusi yang terdiri dari pasien wanita berusia 20 sampai 80 tahun, didiagnosis dengan kanker payudara stadium 1 dan 2, dan setuju menjalani operasi dengan teknik BCS atau mastektomi.
Hasil: Penelitian ini dilakukan pada 218 pasien kanker payudara yang telah menjalani mastektomi atau BCS di Kota Surakarta, Jawa Tengah. Didapatkan 104 pasien berusia < 50> 50 tahun. 76 pasien (34,9%) dan 142 pasien (65,1%) memiliki pendapatan total kurang lebih Rp2,5 juta/bulan. Sebanyak 155 pasien (71,1%) dan 63 pasien (28,9%) tidak memiliki riwayat penyakit. Berdasarkan jenis operasi yang dilakukan, 141 pasien (64,7%) menjalani mastektomi, dan 77 (35,3%) menjalani BCS.
Kesimpulan: Dapat disimpulkan bahwa pasien lebih memilih untuk menjalani mastektomi dengan hasil yang signifikan pada usia di bawah dan di atas 50 tahun yang didukung oleh pendapatan, riwayat kesehatan, dan riwayat pekerjaan.