Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang perkembangan hypethrift fashion yang terjadi di Kota Surakarta yang dikhususkan pada Generasi Z serta membahas perilaku konsumtif dari Generasi Z. Penelitian berlokasi di Kota Surakarta dan subjek penelitian adalah Generasi Z yang diwakilkan melalui pemilik toko thrift dan penggemar hypethrift fashion. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori Masyarakat Konsumtif Baudrillard. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif dengan pendekatan Blended Etnography. Proses pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara secara offline dan online, observasi partisipatif baik online maupun offline, dan dokumentasi. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling, dimana informan penelitian dipilih dan ditentukan dengan kriteria-kriteria tertentu yang telah ditentukan oleh peneliti. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara Generasi Z dengan perilaku konsumtif hal ini didukung oleh beberapa faktor yang dimana faktor tersebut saling berhubungan satu sama lain. Fashion menjadi salah satu indikator dari munculnya gaya hidup di masyarakat. Gaya Hidup merupakan salah satu bentuk perilaku konsumtif yang terjadi pada Generasi Z. Bentuk budaya popular yang di gemari oleh generasi Z adalah mengkonsumsi sebuah trend, salah satu bentuk trend tersebut adalah hypethrift fashion. Berdasarkan hasil penelitian, perilaku konsumtif pada Generasi Z didorong oleh beberapa faktor, yaitu pemaknaan hypethrift bagi generasi z dapat dilihat melalui brand, profile dan karakteristik toko thrift, modal dan selera pada generasi z. sehingga dari penjabaran diatas maka dapat kita simpulkan bahwa perilaku konsumtif pada generasi z didukung oleh beberapa faktor-faktor tersebut.