Penelitian ini menganalisis permasalahan yang ditimbulkan oleh budaya patriarki dan perempuan Jawaupaya untuk mendapatkan eksistensinya di masyarakat. Adapun tujuan dari penelitian yaitu 1) mendeskripsikan eksistensi perempuan Jawa dalam novel-novel karya Umar Kayam, 2) mendeskripsikan nilai moral yang terdapat dalam novel-novel karya Umar Kayam, dan 3) mendeskripsikan pemanfaatan eksistensi perempuan Jawa dan nilai moral dalam pembelajaran sastra di Perguruan Tinggi.
Novel Para Priyayi karya Umar Kayam merupakan salah satu karya sastrakarya yang kental dengan budaya Jawa. Penelitian ini menggunakan teori feminisme eksistensialis Simone de Beauvoir (De Beauvoir, 1949) dan Rosemarie Phutnam Tong (2009). Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan latar penelitian fleksibel. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis isi dan juga teknik wawancara dengan narasumber Ibu Yosi Wulandari, M.Pd dosen UAD Yogyakarta dan Ibu Prissil Prahesta Waningyun dosen UMNU Kebumen. Teknik analisis pada penelitian ini yaitu dengan cara mengumpulkan data, mengklasifikasikan data, dan menyajikan data serta menarik kesimpulan dari data tersebut.
Hasil dari penelitian ini adalah tokoh perempuan Jawa dalamNovel Para Priyayi karya Umar Kayam mengalami ketidakadilan akibat budaya patriarki. Perempuan Jawa dalam novel Para Priyayi dan Sri Sumarah Karya Umar Kayam mencoba untuk memunculkan eksistensinya melalui strategi, 1) perempuan dapat bekerja di luar rumah yang dibuktikan oleh tokoh Bawuk, 2) perempuan intelektual yang dibuktikan oleh tokoh Bawuk, Tun, Ngaiysah, 3) perempuan bekerja untuk mencapai tranformasi sosialis masyarakat yang dibuktikan oleh tokoh Sri Sumarah dan Embok Ngadiyem. Selain eksitensi, novel Para Priyayi dan Sri Sumarah karya Umar Kayam juga terdapat nilai moral diantara hubungan manusia dengan manusia lain, hubungan manusia dengan diri sendiri, dan hubungan manusia dengan Tuhan. Hubungan manusia dengan manusia lain yaitu adanya rasa tolong menolong, pengkhianatan, cinta kasih antar orang tua-anak dan suami-istri. Hubungan manusia dengan diri sendiri yaitu ditunjukkan dengan adanya rasa keterombang-ambingan dan eksistensi diri. Hubungan antara manusia dengan Tuhan ditunjukkan dengan ibadah dan maut.
Pemanfaatanya dalam pembelajaran sastra di Perguruan Tinggi pada penelitian ini menawarkan bahan ajar berupa chapter book. Chapter book ini berisi mengenai teori feminisme dan analisis dari novel Para Priyayi dan Sri Sumarah karya Umar Kayam yang dapat dijadikan sebagai bahan ajar dalam pembelajaran sastra. Akibat adanya pandemi, proses pembelajaran di Perguruan Tinggi dialihkan menjadi pembelajaran secara daring dengan memanfaatkan pembelajaran berbasis digital, sehingga penelitian ini memanfaatkan aplikasi Watppad sebagai media dalam pembelajaran.

Kata Kunci: Eksitensi Perempuan Jawa, Nilai Moral, Pembelajaran Sastra, Feminisme Eksistensialis.