ABSTRAK

Lefri Mikhael. E0018219. 2022. STUDI KOMPARASI PENGATURAN TINDAK PIDANA PERDAGANGAN ORANG DI INDONESIA DAN SINGAPURA. Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Kejahatan perdagangan orang sebagai bentuk perbudakan modern memerlukan upaya pemberantasan yang tepat, salah satunya melalui kerangka hukum pidana. Indonesia dan Singapura sama-sama memiliki aturan hukum pidana yang secara khusus menangani perdagangan orang, yaitu dalam Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2007 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang sedangkan Singapura diatur dalam Prevention of Human Trafficking Act 2014. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan perbandingan hukum demi mengetahui persamaan dan perbedaan kedua pengaturan tersebut, kemudian mengetahui kelebihan dan kekurangan masing-masing. Penelitian ini merupakan penelitian hukum normatif yang bersifat preskriptif, menggunakan pendekatan perbandingan dan pendekatan perundang-undangan. Bahan hukum yang digunakan merupakan data sekunder terdiri atas bahan hukum primer, bahan hukum sekunder, dan bahan hukum tersier yang dihimpun melalui studi kepustakaan kemudian dianalisis dengan metode silogisme yang bersifat deduktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaturan tindak pidana perdagangan orang di Indonesia dan Singapura memiliki persamaan diantaranya diatur dalam undang-undang pidana khusus, dan memiliki pengaturan delik pemanfaatan korban maupun delik penyertaan sedangkan perbedaannya adalah bentuk subjek pelaku, bentuk pemidanaan, serta beda dalam menentukan batas anak sebagai korban. Kemudian dapat didapati kelebihan dan kekurangan masing masing undang-undang yang dapat dijadikan bahan pembaharuan hukum di masa mendatang.