Latar Belakang: Stres oksidatif pada diebetes melitus bisa mengaktifkan transkripsi gen pro-apoptotik dan merusak hepatosit. Daun kenikir (Cosmos caudatus Kunth.) dan daun asam jawa (Tamarindus indica) mengandung antioksidan  yang  tinggi  sehingga  berpotensi  untuk  melindungi  hepar  dari kerusakan sel akibat stres oksidatif.
Metode: Tiga puluh dua tikus putih galur Wistar dibagi dalam delapan kelompok yang terdiri dari 4 tikus. Kelompok I, II, dan III sebagai kontrol dan kelompok IV, V, VI, VII, dan VIII untuk eksperimen. Setiap kelompok eksperimen diinduksi dengan aloksan, kemudian diberi ekstrak etanol daun kenikir dan daun asam jawa secara peroral setiap hari. Kelompok IV mendapat dosis tunggal ekstrak daun kenikir 200 mg/kgBB. Kelompok V mendapat dosis tunggal ekstrak daun asam jawa  70  mg/kgBB.  Kelompok  VI,  VII,  dan  VIII  mendapat  dosis  kombinasi dengan perbandingan 25:75, 50:50, dan 75:25 berurutan. Setelah dua pekan, tikus diterminasi  dan  hepar  tikus  dibuat  preparat.  Setiap  100  sel  dari  tiap  preparat diamati dan ditentukan berapa jumlah sel yang normal dan yang rusak.
Hasil: Kombinasi ekstrak etanol daun kenikir dan daun asam jawa mampu memberikan  efek  hepatoprotektor dengan  mempertahankan  jumlah sel  normal pada hepar tikus secara signifikan setelah diinduksi dengan aloksan (p<0>Simpulan: Pemberian ekstrak etanol daun kenikir dan daun asam jawa mampu menanggulangi  kerusakan  sel  akibat  diabetes  melitus  yang  diinduksi  aloksan. Dosis yang paling optimal dalam mempertahankan jumlah sel normal adalah kombinasi ekstrak etanol daun kenikir dan daun asam jawa dengan perbandingan
25:75.

Kata Kunci: liver, diabetes, antioksidan, Cosmos caudatus, Tamarindus indica