Kuersetin memiliki aktivitas antioksidan yang sangat baik. Namun, sifat kelarutan dalam air yang buruk dan bioavailabilitas yang rendah menjadi kekurangan dalam proses terapi pengobatan. Sebuah material penghantar dibutuhkan untuk mengatasi hal tersebut. Selain meningkatkan kelarutannya, kapasitas muat yang besar dan fitur pelepasan terkontrol juga dibutuhkan untuk meningkatkan efektifitas pengobatan. Material magnetik selulosa berpori (MPC) yang difungsionalisasi dengan alkoksisilan berbasis amina (MPC-NH2) berhasil disintesis. MPC-NH2 memberikan serapan khas puncak N-H pada daerah 1630 cm-1. Pengamatan morfologi menggunakan SEM dan TEM menunjukkan tekstur berpori berselimut nanopartikel Fe3O4 dan Si yang diperkuat dari hasil temuan sinyal EDX. Pengukuran SAA menunjukkan luas permukaan BET MPC-NH2 sebesar 69,07 m2/g dengan diameter dan volume pori sebesar 3,69 nm dan 0,1274 cm3/g. Modifikasi permukaan dengan senyawa aminosilane menjadi MPC-NH2 tidak hanya meningkatkan kapasitas pemuatan kuersetin hingga 408,04 mg/g tetapi juga mengontrol perilaku pelepasan kuersetin akibat rangsangan pH baik pada kondisi artifisial lambung (pH 1,0) maupun fisiologis plasma darah (pH 7,4) dengan persentase pelepasan kumulatif masing-masing sebesar 0,32% dan 12,4%. Selain itu, aktivitas antioksidan kuersetin meningkat secara signifikan setelah dimuat ke dalam MPC-NH2. Persentase lebih dari 90% pada konsentrasi 10 ?g/mL dan IC50 yang sangat kuat, yaitu sekitar 5 ?g/mL. Sintesis MPC-NH2 dan pemuatan kuersetin ke dalamnya menjadi strategi yang memungkinkan untuk meningkatkan kapasitas pemuatan, selektivitas pelepasan obat, dan aktivitas antioksidan.