Penulis Utama : Tuti Rohani
NIM / NIP : T641802005
×

Anemia atau kurang darah adalah jumlah sel darah merah atau hemoglobin (protein pembawa oksigen) berada di bawah normal, yaitu kurang dari 12 g/dl. Prevalensi anemia terus meningkat pada usia reproduktif peningkatan terjadi setiap tahunya 29,4% sampai 33,3%, penyebab anemia adalah kekurangan zat besi, peningkatan kebutuhan zat besi, kehilangan darah saat mentruasi, infeksi dan parasit seperti malaria, HIV dan kecacingan. Penyebab lain anemia adalah pendidikan rendah, pengetahuan rendah dan sosial ekonomi dan kebiasaan diet. Anemia pada remaja berakibat menurunkannya konsentrasi dan produktivitas kerja, mengganggu pertumbuhan, menurunkan daya tahan tubuh, berpengaruh besar pada saat kehamilan dan persalinan (abortus, BBLR), mengalami penyulit saat melahirkan yang menyebabkan kematian ibu dan anak.  Pencegahan dan pengendalian anemia melalui peningkatan keragaman makanan, fortifikasi makanan dengan zat besi, asam folat dan zat gizi mikro lainya, distribusi suplemen yang mengandung zat besi dan pengendalian infeksi dan malaria. Menurut World Health Assembly (WHA) target global nutrition 2025 adalah pengurangan 50% anemia pada wanita usia reproduktif, promosi kesehatan yang dilakukan adalah melakukan pendampingan pencegahan anemia mulai dari input, proses dan ouput. Penelitian dengan model aplikasi TeenFit kepada remaja putri sekolah untuk merancang model aplikasi yang dibutuhkan oleh remaja untuk meningkatkan pengetahuan, sikap, kepatuhan dan hemoglobin dengan menganalisis pengaruh model model aplikasi kesehatan TeenFit dalam meningkatkan pengetahuan, sikap, kepatuhan dan kadar hemoglobin pada remaja putri di Bantul Yogyakarta.
Tujuan penelitian adalah mengidentifikasi kondisi remaja putri sekolah terkait pengetahuan dan sikap tentang anemia, kepatuhan minum tablet tambah darah dan kadar  hemoglobin, mengidentifikasi karakteristik model Aplikasi kesehtan yang dibutuhkan remaja putri sekolah untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap tentang anemia, kepatuhan minum tablet tambah darah dan kadar  hemoglobin, merumuskan model aplikasi promosi kesehatan yang layak dan dapat meningkatkan pengetahuan dan sikap tentang anemia, kepatuhan minum tablet tambah darah dan kadar  hemoglobin, menganalisis pengaruh intervensi aplikasi kesehatan terhadap peningkatan pengetahuan tentang anemia, sikap tentang anemia, kepatuhan minum tablet tambah darah dan peningkatan kadar hemoglobin pada remaja putri sekolah di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Menganalisis keefektifan intervensi aplikasi kesehatan terhadap peningkatan pengetahuan tentang anemia, sikap tentang anemia, kepatuhan minum tablet tambah darah dan peningkatan kadar hemoglobin pada remaja putri sekolah di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Penelitian ini menggunakan metode campuran (mixed-method) dengan bentuk penelitian research and development (R& D). Tahapan penelitian terdiri dari tahap analysis, design dan development yang menggunakan metode kualitatif, kemudian dilanjutkan dengan tahap development dengan uji coba terbatas (implementation & evaluation-1) dan Implementation dengan menggunakan metode kuantitatif dengan desain pretest-posttest control group design. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Bantul, selama delapan minggu pada tahap analysis, 12 minggu tahap uji terbatas dan 12 minggu pada tahap implementasi. Penelitian dilakukan di Kabupeten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta Indonesia, pada remaja putri sekolah yang berusia 15-18 tahun. Pada tahap satu identifikasi dengan melakukan wawancara mendalam dan review dokumen untuk mengetahui permasalahan kepatuhan minum TTD dan kebutuhan untuk meningkatkan kepatuhan minum TTD. Melalui wawancara dengan perwakilan Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul, Dinas Pendidikan Menengah, guru BK, puskesmas dan di wilayah Kabupaten Bantul DI Yogyakarta. Selanjutnya, pada tahap design peneliti melakukan proses merancang produk promosi kesehatan berbasis individu yaitu aplikasi TeenFit. Pada tahap dua jumlah sampel kelopok intervensi dengan memberikan perlakukan menggunkan aplikasi TeenFit (n= 48) dan pada kelompok kontrol tidak menggunakan aplikasi TeenFit (n= 47). Pada tahap ketiga jumlah sampel kelompok inntervensi dengan memberikan perlakukan menggunakan aplikasi TeenFit (n= 137) dan pada kelompok kontrol tidak menggunakan aplikasi TeenFit (n= 102).
Permasalahan pemberian TTD dikarenakan belum semua sekolah menjalankan program Sepekan,  sosialisasi belum dilakukan secara baik, skrening anemia belum dilakukan, pengetahuan yang masih rendah, sikap yang kurang mendukung terhadap program TTD, dikarenakan belum adanya dukungan dan kerjasama yang baik antara puskesmas dan sekolah, proses monitoring dan evaluasi program juga belum berjalan baik. Meningkatkan promosi kesehatan merupakan upaya awal yang akan dilakukan dengan rancangan produk aplikasi kesehan berbasis remaja, yaitu aplikasi TeenFit. Hasil tahap uji coba I responden 95 remaja putri sekolah berusia 15 sampai 18 tahun,  kelompok intervensi (n=48) dan kelompok kontrol (n=47). Hasil uji beda sebelum dan sesudah dilakukan intevensi menunjukkan peningkatan skor pengetahuan sebesar 8.43 (p=0.000), peningkatan skor sikap 8.97 (p=0.000) peningkatan skor kepatuhan sebesar 23.60(p=0.000) dan peningkatan kadar hemoglobin 1.24 g/dl (p=0.000). Adanya peningkatan skor pengetahuan pada kelompok eksperimen dibandingkan dengan kelompok kontrol sebesar 7.66 (p=0.000), peningkatan sikap dengan perbedaan sebesar 9.47. (p=0.000), peningkatan kepatuhan 19.8 (p=0.000) dan peningkatan kadar hemoglobin dengan perbedaan sebanyak 0.78 g/dl (p=0.000). Hasil pada tahap implementasi dengan jumlah responden 239 remaja putri sekolah berusia 15 sampai 18 tahun,  kelompok intervensi (n=137) dan kelompok kontrol (n=102). Hasil uji beda sebelum dan sesudah dilakukan intevensi menunjukkan peningkatan pengetahuan sebesar 7.79  (p=0.000), peningkatan sikap 11.19 (p=0.000), peningkatan kepatuhan sebesar 17.80 (p=0.000) dan peningkatan kadar hemoglobin 1.03 g/dl (p=0.000). Adanya peningkatan pengetahuan pada kelompok eksperimen dibandingkan dengan kelompok kontrol sebesar 7.12 (p=0.000), peningkatan sikap dengan perbedaan sebanyak 10.05. (p=0.000), peningkatan kepatuhan dengan perbedaan sebesar 12.7(p=0.000) dan peningkatan kadar hemoglobin dengan perbedaan sebanyak 0.78 g/dl (p=0.000). Perilaku remaja merupakan permasalahan utama pada program pencegahan anemia (pemberian TTD) pada remaja yang dibuktikan dengan masih rendahnya pengetahuan, sikap, kepatuhan dan hemoglobin di Kabupaten Bantul. Hasil penelitian ini memberikan bukti bahwa aplikasi kesehatan TeenFit  menggunakan smartphone merupakan salah satu strategi untuk mencegah anemia melalui peningkatan pengetahuan, sikap, kepatuhan sehingga meningkatkan hemoglobin. Model aplikasi TeenFit memperkuat teori tindakan yang direncanakan (theory of planned behavior) yang menjelaskan perilaku manusia, menghubungkan keyakinan dan perilaku. Teori TPB (Theory of Planned Behavior) direalisasikan untuk menghubungkan antara keyakinan, sikap, niat perilaku dan perilaku. Model aplikasi TeenFit memperkuat teori precede-proceed dengan tahapan menganalsis masalah anemia, menyusun langkah intervensi, implementasi intervensi dan evaluasi hasil intervensi tersebut pada remaja putri sekolah di Bantul DI Yogyakarta.

 

×
Penulis Utama : Tuti Rohani
Penulis Tambahan : -
NIM / NIP : T641802005
Tahun : 2021
Judul : Model Aplikasi Kesehatan Untuk Meningkatkan Hemoglobin pada Remaja Putri Sekolah di Bantul Yogyakarta
Edisi :
Imprint : Surakarta - Pascasarjana - 2021
Program Studi : S-3 Penyuluhan Pembangunan (Promosi Kesehatan)
Kolasi :
Sumber : UNS-Pascasarjana-T641802005
Kata Kunci :
Jenis Dokumen : Disertasi
ISSN :
ISBN :
Link DOI / Jurnal : -
Status : Public
Pembimbing : 1. Prof. Dr. dr. Hartono, MSi.
2. Prof. Dr. Muhammad Akhyar, M.Pd.
3. Dr. Sri Mulyani, S.Kep., Ns„ M.Kes
Penguji :
Catatan Umum :
Fakultas : Sekolah Pascasarjana
×
Halaman Awal : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
Halaman Cover : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB I : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB II : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB III : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB IV : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB V : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB Tambahan : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
Daftar Pustaka : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
Lampiran : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.