Alivia Radita, EKSISTENSI “KAULA LEATHER WORKSHOP” DALAM PRAKTIK PENDIDIKAN NONFORMAL SENI KRIYA KULIT FUNGSIONAL. Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret, Januari 2022.

            Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) Menganalisis bagaimana eksistensi dari Kaula Leather Workshop dalam praktik pendidikan nonformal seni kriya kulit fungsional, (2) Mengetahui bagaimana proses berlangsungnya workshop kriya kulit di Kaula Leather Workshop.(3) Mengetahui bagaimana visualisasi hasil karya peserta workshop Dayli Class dan Intensive Class  2021.

            Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah informan yaitu Abenk selaku pendiri Kaula Leather Workshop yang juga sebagai tutor dan Taufik tutor di Kaula Leather Workshop, dokumentasi berupa foto-foto kegiatan workshop kriya kulit fungsional dan dokumen arsip berupa foto kegiatan workshop kriya kulit fungsinal di tahun 2012 sampai 2020, laman web, id card serta brosur Kaula Leather Workshop. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik observasi sistematis, wawancara terpimpin dan dokumentasi. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Uji validitas data yang digunakan adalah tringulasi data dan review informant. Analisis data yang digunakan adalah analisis data alir (flow mode)

            Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Eksistensi Kaula Leather Workshop masih bisa dirasakan hingga saat ini. Hal itu terbukti dari minat masyarakat terhadap workshop kriya kulit fungsional di Kaula Leather Workshop yang masih ada di masa pandemi saat ini. Selain itu, eksistensi Kaula Leather Workshop memberikan ruang bagi masyarakat yang ingin menekuni seni kriya kulit fungsional. Bagi para crafter lain, melalui eksistensi Kaula Leather Workshop dapat memicu crafter lain  menciptakan wadah pendidikan nonformal seni kriya kulit fungsional di tempat lain.(2) proses pembelajan di Kaula Leather Workshop dibagi menjadi 2 tipe kelas: Daily Class dan Intensive Class. Pembelajaran yang dilakukan ini terkesan santai, tutor tetap menerapkan komponen pembelajaran seperti tujuan, materi, metode, media serta evaluasi yang telah diterapkan dengan baik. Proses pembelajaran dilakukan tahapan demi tahapan sehinggan peserta dapat memahami dengan baik setiap teknik yang digunakan.(3) Hasil karya dari peserta Daily Class berupa Toe Caps, sedangkan Intensive Class berupa tas kantor dan desain tas tangan yang belum diselesaikan karena keterbatasan waktu.