Bahasa Jawa merupakan bahasa daerah yang ada di Indonesia dengan jumlah pengguna paling banyak diantara bahasa daerah lainnya. Namun kebanyakan pengguna bahasa Jawa kurang mengerti bagaimana menggunakan aksara Jawa dengan tepat sebagai bahasa tulis masyarakat Jawa yang sudah ada kurang lebih 700 tahun lalu. Beberapa kesalahan ditemukan dalam penulisan aksara Jawa meliputi kesalahan penulisan aksara carakan, pasangan, sandhangan dan yang lainnya sehingga hal tersebut mengakibatkan permasalahan baru dalam upaya pelestarian bahasa Jawa.

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan kesalahan penulisan aksara Jawa pada papan nama jalan di Kota Surakarta, (2) mendeskripsikan kesalahan penulisan aksara Jawa pada papan nama instansi di Kota Surakarta, dan (3) mendeskripsikan relevansi analisis kesalahan penulisan aksara Jawa terhadap pembelajaran bahasa Jawa di SMP Kota Surakarta. Penelitian dilakukan menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus yang ada di Kota Surakarta. Sumber data yang digunakan yaitu data dokumen yang terdiri dari tulisan aksara Jawa pada papan nama dan kurikulum muatan lokal bahasa Jawa. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling dengan total 17 sampel dokumen papan beraksara Jawa yang dibagi menjadi lima kategori berdasarkan tempatnya. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan teknik observasi dan analisis dokumen. Pengujian validitas data pada penelitian ini menggunakan teknik triangulasi peneliti dan triangulasi sumber data yang kemudian data dianalisis menggunakan model mengalir dimana proses penelitian dilakukan secara linier berurutan.

Hasil yang ditemukan pada penelitian ini meliputi: (1) Ditemukan berbagai bentuk kesalahan penulisan aksara Jawa pada papan nama jalan dengan aksara Jawa di Kota Surakarta seperti penulisan carakan, sandhangan, murda dan swara berdasarkan pedoman Sriwedari dan tiga Gubernur. (2) Pada papan nama instansi dengan aksara Jawa di Kota Surakarta juga terdapat kesalahan penulisan aksara Jawa setelah dianalisis dengan bentuk kesalahan dalam penulisan carakan, sandhangan, murda, swara dan angka Jawa juga berdasarkan pedoman Sriwedari dan tiga Gubernur. (3) Papan nama jalan dan instansi dengan aksara Jawa terbukti relevan dengan pembelajaran bahasa Jawa di SMP Kota Surakarta berdasarkan kurikulum 2013 muatan lokal, pada materi aksara Jawa. Peneliti memaksimalkan konsep papan nama aksara Jawa dengan mengembangkan bahan ajar bersama guru bahasa Jawa di SMP Negeri 2 Surakarta. Bahan ajar yang dikembangkan berbentuk display berupa papan aksara Jawa yang dipasang di lingkungan sekolah dan sekitarnya.