RINGKASAN

PENGARUH PEMBERIAN BEBERAPA MACAM DAN DOSIS BIOCHAR DARI LIMBAH PERTANIAN TERHADAP SIFAT KIMIA TERPILIH TANAH INCEPTISOL PADA SAWAH ANORGANIK. Skripsi: Intan Anggraeni Budiarti (H0217034). Pembimbing: Prof. Dr. Ir. Suntoro M.S. dan Hery Widjianto S.P., M.P. Program Studi Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta.

Luas lahan pertanian di Indonesia jumlahnya saat ini 7,46 juta hektare yang tersebar di seluruh Provinsi yang ada di Indonesia, dimana sekitar 37,5?rjenis tanah Inceptisol, dengan melihat begitu luasnya sebaran tanah Inceptisol hal tersebut sangat cocok untuk dijadikan lahan pertanian. Inceptisol tergolong tanah muda yang sedang berkembang, sehingga untuk tingkat kesuburanya rendah baik pada sifat kimia maupun fisikanya. Masalah tersebut bisa diatasi dengan aplikasi pupuk anorganik maupun organik, namun seringkali para pentani untuk memperbaiki kesuburan tanah dengan penggunaan pupuk anorganik. Aplikasi pupuk anorganik dalam jangka waktu panjang tidaklah dianjurkan karena dapat merusak tanah apalagi jika dosisnya yang tidak sesuai, maka dari itu perlu adanya bahan pendamping berupa biochar. Biochar adalah bahan baku padatan yang terbuat dari proses pembakaran bahan organik minimum oksigen (phyrolisis) dengan temperatur suhu kisaran 250-500?C yang dianggap dapat meningkatkan kesuburan tanah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian macam dan dosis biochar yang dapat meningkatkan sifat kimia tanah terpilih dan juga macam dan dosis manakah yang berpengaruh terhadap peningkatan sifat kimia tanah terpilih.

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari-Juni 2021 bertempat di Rumah Kaca C, Laboraturium Kimia dan Kesuburan Tanah serta Laboraturium Fisika dan Konservasi Tanah, Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret. Penelitian ini mengunakan rancangan percobaan dengan dasar Rancangan Acak Lengkap Faktorial (RALF), yang terdiri dari dua perlakuan,a)biochar (B): biochar jerami padi (B1), biochar sekam padi (B2), biochar serbuk kayu (B3), biochar tempurung kelapa (B4), biochar brangkasan jagung (B5); b) dosis (D): dosis 0 g/pot (D0), dosis 4,2 g/pot (D1), dosis 8,3 g/pot (D2), dosis 16,7 g/pot (D3). Dari dua perlakuan ini, terdapat 20 kombinasi perlakuan dengan tiga kali pengulangan, sehingga terdapat 60 satuan percobaan. Parameter pada peelitian ini antara lain ada pH, P-tersedia, N-total, K-tersedia, C-organik, Mg-tersedia, Na-tersedia, Ca-tersedia, Kejenuhan Basa (KB) dan Kapasitas tukar kation (KTK). Analisis statistik yang dilakukan untuk mengolah data pada penelitian ini antara lain Uji Anova, DMRT dan Uji Regresi.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengaruh pemberian macam dan dosis biochar mampu memperbaiki kandungan sifat kimia pada tanah Inceptisol. Perbaikan tersebut ditandai dengan adanya peningkatan tertinggi pH H2O diperoleh dari perlakuan B1D3 dengan nilai 6,78, C-organik diperoleh dari perlakuan B1D3 dengan nilai 2,18%, N-total diperoleh dari perlakuan B5D3 dengan nilai 0,24%, P-tersedia diperoleh dari perlakuan B5D3 dengan nilai 3,79 ppm, K-tersedia diperoleh dari perlakuan B5D3 dengan nilai 0,95 me/100g, Mg-tersedia diperoleh dari perlakuan B5D2 dengan nilai 1,27 me/100g, Na-tersedia diperoleh dari perlakuan B5D3 dengan nilai 0,85 me/100g, Ca-tersedia diperoleh dari perlakuan B3D3 dengan nilai 8,57 me/100g, KTK diperoleh dari perlakuan B5D3 dengan nilai 22,91 me/100g, KB diperoleh dari perlakuan B4D3 dengan nilai 64,18%.