×
Program Gandeng Gendong merupakan bentuk collaborative governance pemerintah Yogyakarta untuk menangani kemiskinan. Program ini diatur dalam Peraturan Walikota Yogyakarta Nomor 23 Tahun 2018 tentang Program Gandeng Gendong Kota Yogyakarta. Implementasi Gandeng Gendong melibatkan pihak kelurahan, kampus, masyarakat, dan kelompok Gandeng Gendong yang ada di Tegalpanggung dan sekitarnya. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui proses collaborative governance dalam implementasi Program Gandeng Gendong di Kelurahan Tegalpanggung serta faktor-faktor yang berpengaruh dalam proses kolaborasi antar stakeholders dalam Program Gandeng Gendong tersebut. Metode penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Lokasi penelitian di Kelurahan Tegalpanggung, Danurejan, Kota Yogyakarta. Data yang dikumpulkan melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dan snowball. Validasi data triangulasi sumber dan teknik analisis menggunakan analisis interaktif. Proses collaborative governance mengacu pada teori Ansell and Gash. Proses collaborative governance Program Gandeng Gendong di Kelurahan Tegalpanggung dilakukan melalui: 1. Face to face dialogue yang telah berjalan dengan baik karena pihak kelurahan mampu mengajak masyarakat ikut andil meskipun belum maksimal karena PT KAI Daop VI di Yogyakarta belum ikut; 2. Trust building telah dilakukan oleh pihak kelurahan sehingga berhasil terbentuk tujuh kelompok Gandeng Gendong yang berjalan dari tahun 2018; 3. Commitment to the process sudah berjalan cukup baik karena pihak-pihak yang terlibat dalam program dapat menjaga komitmennya dengan baik yaitu saling membantu dan toleransi antar anggota dan kelompok serta selalu memesan makanan dari kelompok tersebut; 4. Shared understanding belum berjalan dengan baik karena masih ada beberapa permasalahan yang terjadi antar kelompok Gandeng Gendong yang belum mampu terpecahkan dan pihak kelurahan belum mampu mengatasinya; 5. Intermediet outcomes, masyarakat sudah mulai merasakan hasil dari Gandeng Gendong dengan meningkatnya perekonomian dan berkurangnya pengangguran di Tegalpanggung. Akan tetapi masih ditemui beberapa kendala yang menghambat jalannya program ini. Selain itu, faktor yang berpengaruh terhadap program adalah kondisi awal di Kelurahan Tegalpanggung dan hubungan sejarah kerjasama antar masyarakat yang sudah tercipta sebelumnya mendorong suksesnya program, akan tetapi ada faktor lain yang menghambat yaitu kelurahan belum mampu berperan sebagai lembaga institusional dan fasilitator yang baik dalam menyelesaikan berbagai permasalahan yang sedang dihadapi oleh kelompok Gandeng Gendong.
Kata Kunci: collaborative governance, kemiskinan, program Gandeng
Gendong