×
Antioksidan adalah senyawa yang dapat melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat oksigen reaktif yang masuk ke dalam tubuh. Antioksidan alami dapat ditemukan pada tumbuhan yang mengandung senyawa flavonoid seperti bunga telang dan daun sirih merah. Bahan alam memiliki keterbatasan dalam hal permeabilitas yang rendah sehingga diperlukan rancangan sistem penghantaran obat terutama dalam delivery obat secara perkutan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kombinasi ekstrak etanolik bunga telang dan daun sirih merah terhadap aktivitas antioksidan serta mengetahui pengaruh komponen fase minyak, surfaktan, dan ko-surfaktan terhadap karakteristik nanoemulsi kombinasi ekstrak etanolik bunga telang dan daun sirih merah.
Ekstrak etanolik terpurifikasi bunga telang dan daun sirih merah diekstraksi menggunakan metode maserasi. Pengujian antioksidan dilakukan menggunakan uji 1,1-difenil-2-pikrihidrazil (DPPH). Aktivitas antioksidan dihitung berdasarkan kesetaraan Trolox yang ditentukan dari nilai penghambatan 50% (IC50) dari model persamaan matematis terbaik. Data IC50 dianalisis menggunakan regresi linear berganda dengan model simplex lattice design. Optimasi formula nanoemulsi berbasis self-nanoemulsifying drug delivery systems dengan variasi fase minyak, surfaktan, dan ko-surfaktan ditentukan berdasarkan parameter waktu emulsifikasi, transmitan, dan aktivitas antioksidan. Penentuan formula optimum dilakukan dengan analisis regresi berganda dengan model simplex lattice design.
Hasil penelitian pada pengujian DPPH menunjukkan ekstrak etanolik daun sirih merah memiliki aktivitas antioksidan lebih tinggi daripada ekstrak etanolik bunga telang. Interaksi kombinasi ekstrak etanolik terpurifikasi bunga telang dan daun sirih merah bersifat sinergis. Penggunaan fase minyak (asam oleat) dan surfaktan (Kolliphor EL) memberikan kontribusi terhadap pembentukan nanodroplet yang ditunjukkan dengan peningkatan nilai transmitan. Komponen ko-surfaktan (Transcutol CG) memberikan kontribusi terhadap kemampuan emulsifikasi yang ditunjukkan dengan penurunan waktu emulsifikasi. Formula optimum diperoleh pada kombinasi 34,8% Transcutol CG, 55,2% Koliphor EL, dan 10% asam oleat.