Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan analisis kemampuan berpikir
kritis peserta didik dalam materi interaksi sosial pada pembelajaran IPS kelas V SD
Negeri Bojong 03 Kecamatan Kawunganten Kabupaten Cilacap tahun ajaran
2021/2022.
Penelitian ini bertempat di SD Negeri Bojong 03. Penelitian ini merupakan
penelitian deskriptif kualitatif. Sumber data penelitian ini meliputi hasil tes
kemampuan berpikir peserta didik, hasil wawancara peserta didik dan guru, dan
dokumentasi hasil lembar jawaban peserta didik. Subjek dalam penelitian ini adalah 3
peserta didik yang dipilih dengan teknik pengambilan sampel purposive sampling.
Teknik pengumpulan data menggunakan tes, wawancara, dan dokumentasi. Teknik uji
validitas data menggunakan triangulasi. Teknik analisis data dalam penelitian kualitatif
ini menggunakan teknik analisis data model Miles dan Huberman yang terdiri dari
mengumpulkan data, mereduksi data, menyajikan data, dan menarik simpulan.
Indikator kemampuan berpikir kritis yang diteliti adalah eksplanasi, interpretasi,
analisis, evaluasi, inferensi, dan regulasi diri.
Hasil penelitian menunjukkan persentase indikator eksplanasi sebesar 55,56%,
indikator interpretasi 77,78%, indikator analisis 55,56%, indikator evaluasi 66,67%,
indikator inferensi 55,56%, dan indikator regulasi diri 88,89%. Indikator yang paling
dominan adalah indikator regulasi diri, sedangkan indikator paling rendah adalah tiga
indikator yaitu eksplanasi, analisis dan inferensi. Rata-rata persentase kemampuan
berpikir kritis peserta didik kelas V SD Negeri Bojong 03 Kawunganten sebesar
66,67%. Berdasarkan persentase tersebut, maka dapat dikatakan analisis kemampuan
berpikir kritis peserta didik kelas V SD Negeri Bojong 03 Kawunganten berada pada
kategori sedang. Saran yang diberikan peneliti berdasarkan dari hasil penelitian adalah
peserta didik hendaknya lebih banyak berlatih untuk menyelesaikan soal yang
mengembangkan kemampuan berpikir kritis. Guru perlu untuk lebih sering melakukan
pembelajaran dengan metode pembelajaran yang mampu membuat kemampuan
peserta didik berkembang. Peneliti lain yang akan melaksanakn penelitian yang sejenis
hendaknya mengembangkan lagi dengan indikator lain yang berbeda.