SINTESIS GEOPOLIMER DARI ABU LAYANG BATU BARA SEBAGAI ADSORBEN LOGAM Cu

Alifia Ilda Rohmaniah

Program Studi Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Jl. Ir. Sutami 36A, Surakarta 57126

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini untuk melakukan sintesis dan karakterisasi geopolimer dari abu layang batu bara serta mengaplikasikannya sebagai adsorben pada logam berat Cu. Sintesis geopolimer dilakukan dengan menggunakan metode geopolimerisasi dengan variasi perbandingan abu layang batu bara dengan aktivator basa (NaOH dan Na2SiO3) yaitu 2,0:1,0 dan 2,5:1,0. Hasil sintesis geopolimer dikarakterisasi dengan menggunakan spektroskopi fluoresensi sinar-X (XRF), Fourier Transform Infrared (FTIR), difraksi sinar-X (XRD), dan Scanning Electron Microscopy (SEM). Konsentrasi logam Cu yang terserap diketahui dengan menggunakan Atomic Absorption Spectrophotometry (AAS).

Hasil analisis dari XRF menunjukkan abu layang batu bara dan geopolimer mengandung SiO2, Al2O3, dan Fe2O3 yang merupakan komponen utama. Hasil analisis dari FTIR pada abu layang batu bara menunjukkan hasil serapan pita -OH, Si-O, Al-O, dan Si/Al-O, sedangkan pada geopolimer menunjukkan bahwa hasil serapan pita -OH, O-C-O, Si-O, Si-O-Si, dan Si-O-Al. Hasil analisis dari XRD pada abu layang batu bara menunjukkan geopolimer lebih amorf dibandingkan dengan abu layang batu bara. Hasil analisis dari SEM menunjukkan struktur morfologi dari abu layang batu bara memiliki permukaan yang halus dan berbentuk bulatan sedangkan pada geopolimer memiliki permukaan lebih kasar dan pecah pecah. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa geopolimer memiliki efisiensi penghilangan lebih tinggi dibandingkan dengan abu layang batu bara. Proses adsorpsi logam Cu dengan menggunakan variasi parameter pH, konsentrasi, jumlah geopolimer, dan waktu. Hasil menunjukkan bahwa efisiensi penghilangan maksimum logam Cu baik geopolimer 2,0:1,0 dan 2,5:1,0 berada pada pH 5, konsentrasi awal logam Cu 20 ppm, jumlah geopolimer 0,14 gram, dan waktu kontak 60 menit. Studi isoterm pada geopolimer 2,0:1,0 dan geopolimer 2,5:1,0 mengikuti model Langmuir. Studi kinetika menunjukkan proses adsorpsi mengikuti kinetika pseudo orde 2.

Kata kunci: Abu layang batu bara, Geopolimer, Adsorpsi, Logam Cu