Menstruasi merupakan tanda seks primer yang terjadi pada wanita ketika sudah memasuki masa pubertas yang merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak menuju dewasa. Dampak menstruasi terhadap kondisi psikologis yang negatif tentu akan menjadi gangguan dalam menjalankan kegiatan. Dalam kegiatan pembelajaran, apalagi di kalangan peserta didik dengan gangguan menstruasi, jika tidak dapat mengontrol emosinya tentu akan mengganggu proses pendidikan dan pembelajaran di sekolah. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimanakah pengaruh menstruasi terhadap kategori kondisi psikologis peserta didik kelas VII SMP Negeri 12 Surakarta dalam mengikuti pembelajaran PJOK tahun ajaran 2021/2022

Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan menggunakan metode survey. Teknik pengampilan sampel yaitu total sampling. Besar sampel adalah 80 yang terdiri dari seluruh peserta didik perempuan kelas VII SMP Negeri 12 Surakarta. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan menggunakan angket tertutup. Teknik analisis yang digunakan adalah deskriptif statistic dengan menggunakan IBM Statistics 26 Software.

Hasil studi menyimpulkan, pengaruh menstruasi terhadap aspek intelegensi menunjukkan kategori sedang yaitu sebesar 67,5% dengan jumlah subjek sebanyak 54 peserta didik. Pengaruh menstruasi terhadap aspek motivasi menunjukkan kategori sedang yaitu sebesar 56,3% dengan jumlah subjek sebanyak 45 peserta didik. Dan pengaruh menstruasi terhadap aspek emosi menunjukkan kategori tinggi yaitu sebesar 81,3% dengan jumlah subjek sebanyak 65 peserta didik.  Hasil penelitian ini diharapkan menjadikan peserta didik agar sebaiknya lebih memperhatikan lagi terhadap kondisi psikis mereka saat sedang menstruasi. Jangan ragu untuk menyampaikan kepada guru PJOK ketika ada hal yang tidak diinginkan dari menstruasi terjadi saat pembelajaran PJOK. Kemudian, perlu adanya perhatian dari guru PJOK agar peserta didik yang sedang mengalami menstruasi lebih termotivasi untuk mengikuti pembelajaran PJOK. Selain sebagai fasilitator seorang guru harus dapat menjadi konselor.