ABSTRAK

Latar Belakang: Anemia defisiensi besi (ADB) banyak terjadi pada kelompok anak-anak usia 0 – 5 tahun, ibu hamil dan wanita usia subur. Anemia ditandai dengan penurunan kadar hemoglobin (Hb) dan perubahan morfologi sel darah merah. Pemberian ekstrak biji salak (EBS) dengan dosis 0,35 g/100 g BB/hari dapat meningkatkan kadar Hb, ferritin dan serum transferrin tikus model anemia tetapi juga meningkatkan jumlah dan hitung jenis leukosit. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui uji potensi hasil fraksinasi ekstrak biji salak pondoh terhadap kadar hemoglobin, indeks eritrosit, hepsidin dan kerusakan sel hepar pada tikus dengan diet rendah rendah besi.

Metode Penelitian: Tiga puluh enam ekor tikus wistar betina berumur 6-8 minggu dengan BB 150—200g diberi pakan AIN93M dengan konsentrasi Fe 0,37 mg/100g BB/hari. Tikus dibagi secara acak menjadi 6 kelompok: kelompok normal (KT) diberi diet standar AIN-93M, kontrol negatif (KN) diberi diet rendah besi AIN-93M modifikasi, kontrol positif (KP) diberi suplemen Fe 0,37 mg/100g BB/hari, dan kelompok perlakuan (P1-3) diberi fraksi biji salak (FBS) 0,175; 0,35 dan 0,70 mg/100g BB/hari selama 4 minggu. Pengukuran profil hematologi diukur sebanyak 4 kali. Kadar hepsidin dan enzim ALT dan AST serum diukur dengan metode ELISA. Semua data dianalisis menggunakan uji One Way Anova dengan p<0>

Hasil Penelitian Rerata kadar Hb meningkat pada semua kelompok pada minggu ke-4 dibandingkan dengan minggu ke-2 tetapi tidak signifikan (p=0,577). Rasio MCV (p=0,294) dan MCH (p=0,422) pada semua kelompok perlakuan meningkat tetapi tidak signifikan sedangkan rasio MCHC menurun dan tidak berbeda secara signifikan dibandingkan dengan kontrol negatif. Kadar hepsidin menurun pada semua kelompok perlakuan dibandingkan dengan kelompok kontrol tetapi tidak signifikan (p=0,087). Rerata kadar ALT dan AST semua kelompok dalam batas normal (21,64±7,4 dan 151,24±31 IU/L).

Simpulan: Pemberian FBS dosis 0,175, 0,35, dan 0,70 mg/100g BB/hari meningkatkan kadar Hb dan menurunkan kadar hepsidin tetapi tidak meningkatkan indeks eritrosit, kadar ALT dan AST pada tikus yang diberi diet rendah besi.

Kata kunci: Anemia Defisiensi Besi, Fraksi Biji Salak, Hemoglobin, Hepsidin, Gangguan Fungsi Hati