ABSTRAKAnisa Mahmudatul Hasana. STRATEGI PEMBELAJARAN GURU PPKN DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI MULTIKULTURAL SEBAGAI UPAYA MENCIPTAKAN GENERASI MUDA YANG TOLERAN DI MAN 2 MAGETAN.Skripsi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret. April 2022.Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan strategi pembelajaran guru PPKn dalam menanamkan nilai-nilai multikultural di MAN 2 Magetan dan apa saja kendala guru PPKn dalam menanamkan nilai-nilai multikultural di MAN 2 Magetan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Penelitian ini menggunakan teknik observasi, wawancara, dan studi dokumen untuk pengambilan data. Teknik analisis data yang digunakan adalah kondensasi, penyajian, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini yaitu: Pertama, Strategi pembelajaran guru PPKn dalam menanamkan nilai-nilai multikultural dibagi menjadi tiga tahapan, yaitu tahap perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Perencanaan pembelajaran dilakukan melalui pembuatan RPP dan silabus. Pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan dalam kegiatan pembelajaran PPKn, yaitu pendahuluan, kegiatan inti dan penutup.Evaluasi pembelajaran dalam menanamkan nilai-nilai multikultural menekankan pada penilaian sikap berbasis multikultural meliputi kemampuan dan pemahaman peserta didik dalam menghargai keberagaman. Kedua kendala guru dalam menanamkan nilai-nilai multikultural adalah kesulitan dalam menentukan metode pembelajaran bervariatif berbasis pendidikan multikultural, kurangnya kemampuan guru dalam melakukan pengawasan saat pembelajaran, dan kesulitan dalam penilaian yang berbasis multikultural. Kesimpulan, secara keseluruhan strategi yang digunakan guru PPKn MAN 2 Magetan dalam menanamkan nilai-nilai multikultural tidak jauh berbeda dengan strategi pembelajaran yang digunakan di instansi sekolah lain, homogenitas yang tinggi di MAN 2 Magetan tidak dijadikan pertimbangan dalam menentukan strategi pembelajaran. Tahapan yang digunakan guru PPKN dalam menanamkan nilai-nilai multikultural sesuai dengan teori partisipatif yang dikemukakan oleh Sudjana (1997) namun dalam menanamkan nilai-nilai multikultural, siswa MAN 2 Magetan tidak belajar berdasarkan pengalaman dalam kehidupan karena di sekolah ini siswa tidak dapat langsung berhadapan dengan orang-orang yang memiliki perbedaan. Pembelajaran yang digunakan di MAN 2 Magetan terbatas pada pemberian contoh dengan kasus kasus yang ada di internet, memaksimalkan materi yang berhubungan dengan nilai multikultural serta menggunakan metode pembelajaran yang demokratis.