×
Konsep dari wisata alam yaitu kegiatan yang mencerminkan wawasan lingkungan dan mengikuti kaidah-kaidah keseimbangan dan kelestarian lingkungan. Meningkatkan kualitas hubungan antar manusia, menjaga kualitas lingkungan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat setempat dapat dilakukan dengan pengembangan wisata alam. KHDTK Gunung Bromo berpotensi untuk dijadikan eco-edutourism karena adanya daya tarik bagi wisatawan yang menyukai suasana alam, selain itu pada tahun 2000 KHDTK Gunung Bromo pernah dijadikan sebagai wana wisata, tetapi karena ada masalah dengan sistem managemen akhirnya wana wisata KHDTK Gunung Bromo ditutup. Sebelum dijadikan untuk kegiatan eco-edutourism perlu dikaji lebih dalam untuk kesesuaian kawasan tersebut sehingga dapat menentukan penggunaan lahan yang sesuai untuk kawasan tersebut. Oleh karena itu, penting dilakukan penelitian ini untuk mengetahui karakteristik dan kesesuaian KHDTK Gunung Bromo dimanfaatkan untuk kegiatan eco-edutourism dan rancangan pengembangan eco-edutourism di KHDTK Gunung Bromo. Penelitian dilakukan secara diskriptif eksploratif dengan pendekatan variabelnya dilakukan dengan survei di lapang dan didukung oleh data dari hasil analisis laboratorium. Penentuan titik sample menggunakan metode transect dengan penarikan garis tegak lurus kontur pada penggunaan lahan yang sama sehingga dihasilkan 41 titik kemudian dianalisis lapangan, sedangkan untuk pembuatan Satuan Peta Lahan (SPL) yaitu dengan overlay hasil data warna dan tekstur dari data lapangan 41 titik sebelumnya sehingga dihasilkan 13 SPL. Analisis data menggunakan metode skoring dengan pembobotan parameter kesesuaian lahan untuk kegiatan eco-edutourism sehingga didapatkan hasil kelas kesesuaian lahan S1 (80-100%), S2 (50-79%), dan N (<49>