Krisis pandemi Covid-19 memberikan dampak bagi seluruh lini kehidupan. Tak terkecuali keberlangsungan organisasi atau instansi di negara manapun. Termasuk instansi militer, seperti Kodim 0714/ Salatiga. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan strategi komunikasi internal yang dilakukan Komando Distrik Militer (Kodim) 0714/ Salatiga dalam penanganan krisis pandemi Covid-19 di jajaran internal dengan menggunakan analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats).

Goldhaber (1986: 17) menjelaskan bahwa komunikasi organisasi adalah suatu proses menciptakan dan saling bertukar pesan di dalam sebuah jaringan antar hubungan pribadi, dalam rangka mengatasi ketidakpastian situasi dan kondisi dari lingkungan sekitar. Pada saat ini kondisi yang sedang menjadi perhatian bersama berbagai pihak tentu tidak lain adalah krisis pandemi Covid-19 ini.

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dalam menggali data-data dari lapangan, dimana data hasil penelitian diperoleh melalui teknik wawancara mendalam. Adapun model analisis data yang digunakan adalah analisis model interaktif Miles dan Huberman. 

Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan bahwa komunikator, yakni jajaran Kodim 0714/  Salatiga, telah melaksanakan strategi komunikasi internal terkait penanganan krisis pandemi Covid-19 kepada para komunikannya, yang meliputi seluruh prajurit, pegawai negeri sipil, beserta keluarganya masing-masing. Himbauan serta arahan penerapan hidup sehat, protokol kesehatan, vaksinasi juga sudah tersampaikan kepada seluruh komunikan dengan baik. Walaupun ditemukan beberapa hambatan komunikasi seperti susahnya pengawasan terhadap penerapan protokol kesehatan di luar jam dinas kantor. Komunikan yang menjadi korban paparan virus Covid-19 pun selalu dipantau kondisinya dan diminta memberikan feedback secara berkala untuk menyampaikan perkembangan kondisi, berita dan saran-saran terkait. Juga selalu diadakan evaluasi rutin terhadap segala strategi komunikasi yang sudah dilaksanakan, serta tidak ditemukan adanya bentuk protes atau penolakan dari para komunikan.