×
Penelitian ini bertujuan untuk memodifikasi HZSM-5, Mordenit, dan Silika Alumina Amorf dengan logam Fe sebagai katalis reaksi perengkahan asam oleat menjadi bahan bakar minyak. Penelitian ini menggunakan metode impregnasi untuk memodifikasi HZSM-5, Mordenit, dan silika alumina Amorf dengan logam Fe dan metode fluid catalytic cracking (FCC) untuk proses konversi asam oleat menjadi bahan bakar. Proses impregnasi logam Fe dilakukan pada kondisi suhu 30oC selama 16 jam (tahap 1) dan suhu 80oC selama 4 jam (tahap 2), sedangkan untuk proses konversi dilakukan pada kondisi suhu 360 oC, dengan kecepatan alir gas H2 sebesar 15 mL/menit selama 1 jam. Sampel katalis yang dihasilkan dianalisis karakteristiknya menggunakan instrumen X-Ray Fluorescence, X-Ray Diffraction, Fourier Transformed Infrared Spectroscopy, Ammonia-Temperature Programmed Desorption, Surface Area Analyzer, dan Hydrogen-Temperature Programmed Reduction. Produk cair yang dihasilkan dari hasil reaksi perengkahan asam oleat dianalisis dengan instrumen Gas Chromatography Mass Spectrometry. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Modifikasi HZSM-5, Mordenit, dan Silika Alumina Amorf telah meningkatkan rata-rata diameter ukuran kristal, volume pori, dan ukuran pori rata-rata. Namun, modifikasi logam Fe telah menurunkan total situs asam, kristalinitas, dan luas permukaan.
Katalis yang dihasilkan pada penelitian ini yaitu katalis HZSM-5, Fe3/HZSM-5, Fe6/HZSM-5, Fe9/HZSM-5, Mordenit, Fe3/Mordenir; Fe6/Mordenit; Fe9/Mordenit, Silika Alumina Amorf, Fe3/Silika Alumina Amorf , Fe6/Silika Alumina Amorf, dan Fe9/Silika alumina Amorf dengan kamampuan mengkonversi asam oleat berturut-turut sebesar 98,93; 98,48; 99,00; 97,68; 99,29; 97,83; 97,40; 97,99; 98,58; 98,76; 98,40: dan 98,18 %. Rendemen produk gasolin dan minyak tanah terbesar dengan nilai 56% dan 38% dihasilkan melalui reaksi menggunakan katalis Fe6/HZSM-5; dan rendemen senyawa diesel terbesar dengan nilai 56% dihasilkan melalui reaksi menggunakan katalis Fe3/Silika Alumina Amorf .
