Sambiloto merupakan salah satu tanaman obat yang berpotensi sebagai pestisida nabati. Sambiloto mengandung senyawa aktif seperti andrografolid yang berpotensi sebagai pengendali hama Spodoptera litura F. Petani seringkali membuat ramuan sendiri dengan cara sederhana yang secara empiris dikatakan efektif untuk mengendalikan suatu organisme pengganggu tanaman (OPT), namun belum didukung dengan data ilmiah. Penelitian tentang pestisida nabati dari sambiloto dengan proses sederhana perlu dilakukan untuk mengetahui keefektifannya dalam mengendalikan hama Spodoptera litura dan pengaruhnya terhadap tanaman budidaya.Penelitian ini dilaksanakan di Wonolapan, Wonorejo, Gondangrejo, Karanganyar mulai Mei 2020 sampai September 2020. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode eksperimen dengan rancangan acak kelompok (RAK). Terdapat 7 perlakuan penyemprotan yaitu larutan sambiloto konsentrasi 0%, 5%, 10%, 20%, 30%, dan 40?ngan ditambahkan perekat dari lidah buaya serta satu perlakuan penyemprotan pestisida sintetik berbahan aktif fipronil. Adapun variabel yang diamati untuk mengetahui efektivitas larutan sambiloto yaitu mortalitas larva, intensitas kerusakan daun, persentase keberhasilan pupa dan imago, serta fitotoksisitas larutan sambiloto terhadap tanaman sawi.Hasil penelitian menunjukkan bahwa larutan sambiloto dengan pelarut air serta ekstraksi sederhana dihaluskan/digiling dan perebusan tidak efektif dalam mengendalikan S. litura. Larutan sambiloto berbagai konsentrasi belum mampu meningkatkan mortalitas larva S. litura dibandingkan dengan perlakuan kontrol (konsentrasi 0%). Larutan sambiloto juga tidak efektif menurunkan keberhasilan pupa dan imago jika dibandingkan dengan perlakuan kontrol. Larutan sambiloto yang digunakan tidak bersifat toksik terhadap tanaman sawi.