Latar Belakang: Negara Indonesia merupakan salah satu negara yang dilewati oleh garis khatulistiwa, oleh karena itu Indonesia mempunyai beraneka ragam kontur dataran berupa lembah, pegunungan, sungai dan lautan. Hal tersebut dapat memutus ataupun mempersulit akses wilayah satu dan lainnya. Pembangunan infrastruktur dalam skala besar dalam area yang luas sebagaimana yang direncanakan dalam program koridor ekonomi Indonesia juga dapat berdampak pada keseimbangan lingkungan yang ada. infrastruktur juga harus dibangun serta dikelola dengan tetap memperhatikan standar sosial dan menjaga kondisi lingkungan. Hal ini sejalan dengan apa yang menjadi sasaran Sustainable Development Goals (SDGs) terkait dengan pertumbuhan, efisiensi dan stabilitas ekonomi harus diimbangi dengan kesetaraan sosial, partisipasi masyarakat dan terjaganya lingkungan dalam jangka panjang untuk kembali menunjang pembangunan ekonomi dan salah satu sasaran SDGs untuk mewujudkan keseimbangan ketiga hal tersebut adalah sustainable and resilient infrastructure development. Kondisi geografis Indonesia sendiri bervariasi, beberapa daerah dengan kondisi perbukitan dan pegunungan. Kondisi seperti ini dapat menyebabkan suatu daerah lebih terisolir oleh rintangan seperti sungai atau jurang sehingga diperlukan sebuah jalur penghubung, seperti jembatan. Jembatan rangka batang (model) direncanakan dengan menggunakan kayu meranti. Kayu meranti termasuk kayu keras yang mempunyai bobot ringan hingga berat-sedang dan memiliki kekuatan yang tinggi. Dengan demikian, kayu ini sangat efisien dalam segi berat dan kekuatan sebagai bahan utama dalam pembuatan model jembatan rangka batang. Untuk mewujudkan jembatan kayu tersebut, maka tugas akhir ini akan dibuat rancangan model jembatan “Baladewa Bridge” yang diharapkan dapat menjadi sebuah jembatan yang kokoh dan bisa diaplikasikan dengan cukup efektif.
Tujuan: Untuk merancang sebuah struktur model jembatan yang kokoh dan memiliki desain yang menarik dan untuk merencanakan desain sebuah model jembatan rangka  yang menggunakan bahan dasar kayu dengan bentang 1,5 meter.
Metode: Pada perancangan jembatan kali ini dilakukan 4 proses tahapan utama yakni Input Data kemudian dianalisa untuk menemukan desain akhir yang akan dipakai atau biasa disebut Preliminary Design kemudian menghitung output hasil dilanjut evaluasi untuk cek gaya aksial, gaya tarik, gaya tekan, dan momen lentur.
Kesimpulan: Jembatan Baladewa memiliki struktur dan stabilitas yang mumpuni dikarenakan jembatan ini dapat mendistribusikan beban dengan baik ke semua batang secara merata. Hal tersebut dapat dibuktikan melalui analisa SAP2000 dan perhitungan kontrol batang sesuai dengan beban yang direncanakan. Dengan penyebaran gaya yang baik desain ini dinilai mampu secara efektif menahan beban sesuai dengan rencana.
Kata Kunci: Jembatan, Jembatan Model Rangka, Jembatan Kayu, Kayu Meranti, Jembatan Kokoh, Lendutan Struktur, Berat Struktur

Background: Indonesia is one of the countries that is crossed by the equator, therefore Indonesia has various contours of the plains in the form of valleys, mountains, rivers and oceans. This can cut off or make it difficult to access one area to another. Large-scale infrastructure development in a large area as planned in Indonesia's economic corridor program can also have an impact on the existing environmental balance. infrastructure must also be built and managed by taking into account social standards and maintaining environmental conditions. This is in line with the targets of the Sustainable Development Goals (SDGs) related to economic growth, efficiency and stability that must be balanced with social equality, community participation and environmental protection in the long term to re-support economic development and one of the SDGs targets is to achieve a balance of the three. this is sustainable and resilient infrastructure development. Indonesia's geographical conditions vary, some areas with hilly and mountainous conditions. Conditions like this can cause an area to be more isolated by obstacles such as rivers or ravines so that a connecting route, such as a bridge, is needed. The truss bridge (model) is designed using meranti wood. Meranti wood is a hard wood that has light to medium weight and has high strength. Thus, this wood is very efficient in terms of weight and strength as the main material in the manufacture of truss bridge models. To realize the wooden bridge, this  will design a bridge model "Baladewa Bridge" which is expected to become a strong bridge and can be applied effectively.
Objectives: To design a bridge model structure that is sturdy and has an attractive design and to plan the design of a truss bridge model using wood as a base material with a span of 1.5 meters.
Method: In this bridge design, 4 main stages are carried out, namely Input Data and then analyzed to find the final design that will be used or commonly called Preliminary Design then calculate the output results followed by evaluation to check axial forces, tensile forces, compressive forces, and bending moments.
Conclusion: Baladewa Bridge has a good structure and stability because this bridge can distribute the load well to all the rods evenly. This can be proven through SAP2000 analysis and calculation of control rods according to the planned load. With a good distribution of force this design is considered capable of effectively holding the load according to the plan.

Keywords: Bridge, Frame Model Bridge, Wooden Bridge, Meranti Wood, Strong Bridge, Structural Deflection, Structural Weight