×
ABSTRAK
Azka Nurzanah. B0518005. 2022. Formula Romansa dalam Novel La’natul-’Isyqi dan Abighea (Analisis Sastra Formula). Skripsi: Program Studi Sastra Arab, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
Sastra siber umumnya memuat karya sastra populer yang digemari oleh masyarakat. Novel La’natul-’Isyqi dan Abighea merupakan karya sastra siber yang diunggah melalui platform digital Wattpad. Sebagai novel populer bergenre romansa, kedua novel tersebut memiliki formula yang sama. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan unsur-unsur intrinsik kedua novel tersebut dan persamaan formula romansa di dalamnya.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif, yaitu dengan mendeskripsikan data-data berupa kata-kata dan kalimat yang menunjukkan unsur intrinsik di dalam novel, serta menjelaskan formula romansa di dalamnya dalam bentuk narasi. Adapun teknik penelitian yang digunakan adalah teknik pustaka, yaitu teknik yang berfokus pada pengumpulan data dan pengolahan data dengan menggunakan literatur yang relevan. Teori yang digunakan adalah teori struktural Farh?d dan teori sastra formula John G. Cawelti.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa unsur intrinsik dalam novel La’natul-’Isyqi dan Abighea meliputi: (1) al-chik?yah dalam La’natul-’Isyqi terdiri atas sembilan peristiwa, sedangkan novel Abighea terdiri atas enam peristiwa. (2) A’sy-syakhshiyyat dalam novel La’natul-’Isyqi terdapat empat tokoh utama, sedangkan novel Abighea terdapat tiga tokoh utama. Masing-masing tokoh memiliki karakter yang ideal dan kuat. (3) Al-chabkah dalam kedua novel tersebut beralur campuran. (4) A’z-zam% dan dalam kedua novel tersebut yaitu menggunakan masa kini dan masa lampau, sedangkan al-mak% dan dalam kedua novel tersebut meliputi: rumah, rumah sakit, pemakaman, perkotaan, pangkalan militer, basecamp Enfant, dan sekolah. (5) Al-fikrah dalam novel La’natul-’Isyqi menceritakan lika-liku perjalanan kisah cinta Nazik dalam menemukan cinta sejatinya, sedangkan dalam novel Abighea adalah perjuangan dan kesabaran Ghea dalam mempertahankan hubungannya dengan Abi. Selain itu, novel La’natul-’Isyqi dan Abighea dibangun atas lima formula romansa, yakni (1) citra tokoh utama yang sempurna, baik secara fisik maupun non fisik dan atau baik tokoh utama perempuan maupun tokoh utama laki-laki, (2) tokoh cerita berusia remaja-dewasa dini, (3) motif cinta segitiga, (4) latar cerita perkotaan, (5) akhir cerita bahagia.