Instalasi Bedah Sentral (IBS) sebagai departemen yang bertanggung jawab atas semua kegiatan operasi menjadi pusat pengeluaran dan pendapatan terbesar bagi rumah sakit. Besarnya biaya yang dikeluarkan disebabkan oleh banyaknya sumber daya yang terlibat didalamnya meliputi staf (contoh: anestesi, dokter bedah dan perawat), peralatan dan fasilitas. Dalam praktiknya, manajemen ruang operasi dilakukan melalui penentuan penggunaan ruang operasi yang berkaitan dengan penjadwalan dan alokasi kapasitas. Penjadwalan waktu operasi bukanlah hal yang mudah. Hal ini disebabkan karena ketidakpastian durasi operasi dari setiap tindakan yang dilakukan. Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Universitas Sebelas Maret dengan tujuan meminimasi penjadwalan operasi pada periode pagi dan periode overtime. Penjadwalan dilakukan menggunakan metode open strategy. Model yang dibentuk berupa integer linear programming yang menghasilkan variabel keputusan dengan nilai berupa bilangan bulat. Pencarian solusi optimal dilakukan menggunakan bantuan software LINGO 18.0.  Hasil penjadwalan kemudian divalidasi menggunakan analisis sensitivitas. Berdasarkan hasil analisis sensitivitas dapat diketahui parameter durasi operasi dan jumlah mesin anestesi sensitif terhadap fungsi tujuan dan variabel keputusan.

Kata kunci: Penjadwalan, Ruang Operasi, integer linear programming.