Penulis Utama : Sakut Anshori
NIM / NIP : T111808008
×

Sakut Anshori. T111808008. Kajian Subtitle Bahasa Seksual pada Fitur Auto-Translate di YouTube. Disertasi. Promotor: Prof. Drs. M.R. Nababan, M.Ed., M.A., Ph.D., Ko-promotor I: Prof. Dr. Djatmika, M.A., dan Ko-promotor II: Prof. Tri Wiratno, M.A. Program Studi S3 Linguistik, Minat Utama: Linguistik Penerjemahan. Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

 

            Disertasi ini mengkaji subtitle bahasa seksual dalam ulasan peranti seksual di YouTube yang bertujuan: (1) mengidentifikasi dan mengklasifikasi satuan bahasa yang merepresentasikan bahasa seksual pada ulasan peranti seksual di YouTube. (2) mengidentifikasi dan mengklasifikasi teknik penerjemahan bahasa seksual pada subtitle ulasan peranti seksual di YouTube. (3) mengidentifikasi dan memetakan pergeseran pada subtitle ulasan peranti seksual di YouTube dari bahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia. (4) mengevaluasi kualitas subtitle bahasa seksual pada ulasan peranti seksual di YouTube.

            Penelitian ini merupakan penelitian di bidang penerjemahan audiovisual berorientasi pada produk dengan menggunakan ancangan kualitatif bersifat deskriptif. Data dalam penelitian ini terdiri dari data linguistik dan data penerjemahan. Data linguistik berisi unit linguistik, kategori dan ekspresi bahasa seksual pada ulasan peranti seksual di YouTube. Sedangkan data penerjemahan meliputi: teknik penerjemahan bahasa seksual ulasan peranti seksual di YouTube dari bahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia; pergeseran ekspresi, kategori dan unit linguistik bahasa seksual; dan kualitas subtitle bahasa seksual pada ulasan peranti seksual di YouTube. Sumber data berasal dari video ulasan peranti seksual di YouTube dan informan ahli yang mengetahui seluk beluk penerjemahan. Dalam penelitian ini digunakan tiga teknik pengumpulan data, yaitu: observasi, analisis dokumen dan diskusi kelompok dengan topik khusus (Focus Group Discussion). Teknik analisis data menggunakan model yang dikembangkan oleh Spradley yang telah dimodifikasi (Santosa, 2021). Model analisis ini terdiri dari empat tahapan yaitu: 1) analisis domain; 2) analisis taksonomi; 3) analisis komponensial dan; 4) analisis tema budaya.

            Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Pertama, satuan bahasa yang merepresentasikan bahasa seksual pada ulasan peranti seksual di YouTube berdasarkan frekuensi penggunannya berwujud frasa, klausa dan kata. Ekspresi orthophemism secara dominan muncul dalam ulasan peranti seksual di YouTube pada kategori alat bantu seksual. Hal ini disebabkan karena peranti seksual merupakan objek utama dalam ulasan tersebut dan unit linguistik yang muncul banyak dalam wujud frasa, karena mengacu pada entitas nama produk. Selain itu, diperoleh tiga kategori baru dalam bahasa seksual yaitu; alat bantu seksual, sensasi seksual dan pelaku seksual. Ketiga kategori ini menambah secara konseptual penelitian yang sudah dilakukan oleh beberapa pakar (Allan dan Burridge, 2006; Trent, 2009; Yuan 2016; dan Putranti, 2018).

            Kedua, teknik penerjemahan yang digunakan pada subtitle ulasan peranti seksual di YouTube berdasarkan frekuensi penggunaannya meliputi: kesepadanan lazim, penerjemahan harfiah, peminjaman, kreasi diskursif, generalisasi, variasi, transposisi, amplifikasi, reduksi, modulasi, dan partikularisasi. Teknik penerjemahan kesepadanan lazim lebih dominan muncul dalam unit linguistik berupa kata, karena mesin menerjemahkan istilah atau kata berdasarkan korpus data yang mengacu pada kamus. Sementara itu, kemunculan teknik penerjemahan harfiah dominan terjadi dikarenakan proses penerjemahan otomatis berdasarkan segmentasi bunyi perkata, sehingga apa yang muncul dalam bahasa sasaran secara struktur sama dengan bahasa sumber. Hal ini menunjukkan bahwa unit linguistik berpengaruh pada penerjemahan otomatis di YouTube. Selain itu, teknik penerjemahan yang diklasifikasikan oleh Molina dan Albir (2002) perlu ditambah dengan teknik baru, yaitu netralisasi. Teknik ini membuat pesan yang terasa kasar (dysphemism) dalam bahasa sumber menjadi netral (orthophemism) dalam bahasa sasaran.

            Ketiga, terdapat tiga tipe pergeseran pada subtitle ulasan peranti seksual di YouTube yaitu: pergeseran ekspresi bahasa seksual, pergeseran kategori bahasa seksual dan pergeseran unit linguistik. Pergeseran ekspresi bahasa seksual disebabkan karena penerapan teknik penerjemahaan harfiah, generalisasi dan kreasi diskursif. Pergeseran ini cenderung meningkatkan keberterimaan subtitle bahasa seksual di YouTube. Pergeseran kategori bahasa seksual disebabkan oleh penerapan teknik penerjemahan harfiah dan teknik kreasi diskursif. Pergeseran ini cenderung mengurangi keakuratan subtitle bahasa seksual di YouTube. Pergeseran unit linguistik bahasa seksual disebabkan oleh penerapan teknik transposisi dan partikularisasi. Pergeseran ini justru menambah keakuratan subtitle bahasa seksual di YouTube.

            Keempat, kualitas subtitle sangat bergantung pada teknik penerjemahan. Penggunaan teknik kesepadanan lazim, amplifikasi, generalisasi, transposisi, eksplisitasi dan partikularisasi cenderung berdampak positif pada kualitas subtitle. Penggunaan teknik penerjemahan harfiah dan kreasi diskursif cenderung mengurangi kualitas subtitle. Penggunaan teknik peminjaman menghasilkan subtitle yang akurat tetapi kurang berterima dan terbaca. Tampaknya fitur penerjemahan otomatis di YouTube belum dapat berfungsi maksimal karena ketersediaan kosakata yang terbatas dan ketidakmampuan mesin mendeteksi unit linguistik. Secara umum kualitas subtitle bahasa seksual dalam ulasan peranti seksual di YouTube tergolong tidak terlalu baik dengan total rata-rata skor 2, 41.

            Penelitian ini memiliki beberapa implikasi; pertama, sistem algoritma pada fitur penerjemahan otomatis di YouTube perlu diperbaiki agar dapat memilih ekspresi yang bersifat netral atau halus. Kedua, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa perlu membuat korpus bahasa seksual berdasarkan tiga kategori ekspresi, yaitu; orthophemism (netral), euphemism (halus) dan dysphemism (kasar). Ketiga, Kamus Besar Bahasa Indonesia dan Tesaurus Bahasa Indonesia perlu dilengkapi dengan keterangan ekspresi halus, netral dan kasar terkait dengan bahasa seksual.

×
Penulis Utama : Sakut Anshori
Penulis Tambahan : -
NIM / NIP : T111808008
Tahun : 2022
Judul : Kajian Subtitle Bahasa Seksual pada Fitur Auto-Translate di Youtube
Edisi :
Imprint : Surakarta - Fak. Ilmu Budaya - 2022
Program Studi : S-3 Linguistik (Deskriptif)
Kolasi :
Sumber : -
Kata Kunci : subtitle, bahasa seksual, teknik penerjemahan, pergeseran, kualitas terjemahan, peranti seksual, YouTube.
Jenis Dokumen : Disertasi
ISSN :
ISBN :
Link DOI / Jurnal : https://www.scopus.com/results/authorNamesList.uri?st1=anshori&st2=sakut&origin=searchauthorlookup
Status : Public
Pembimbing : 1. Prof. Drs. M.R. Nababan, M.Ed., M.A., Ph.D
2. Prof. Dr. Djatmika, M.A
3. Prof. Dr. Tri Wiratno, M.A
Penguji : 1. Prof. Drs. Riyadi Santosa, M.Ed., Ph.D
2. Drs. Agus Hari Wibowo, M.A., Ph.D
3. Dr. Raden Arief Nugroho, M.Hum
Catatan Umum :
Fakultas : Fak. Ilmu Budaya
×
Halaman Awal : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
Halaman Cover : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB I : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB II : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB III : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB IV : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB V : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB Tambahan : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
Daftar Pustaka : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
Lampiran : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.