Penulis Utama : Wahyu Pamungkas
NIM / NIP : R0218122
×

Latar Belakang : PT. Inti Ganda Perdana merupakan perusahaan industri otomotif. Perkembangan industri otomotif yang disertai persaingan dan tuntutan profesionalitas yang semakin tinggi menimbulkan banyak tekanan yang harus dihadapi pekerja. Pada tahun 2017 terdapat 8% penyakit akibat kerja berupa depresi/stres kerja. Dari 1400 data stres kerja terdapat  12,85% kasus disebabkan karena lingkungan kerja fisik kebisingan, suhu, dan pencahayaan. Kebisingan merupakan salah satu stresor yang mempengaruhi peningkatan sekresi hormon stres dan menyebabkan kondisi yang tidak nyaman. Iklim kerja panas menyebabkan dehidrasi sehingga mengakibatkan pekerja cepat lelah, tidak konsentrasi, dan mudah mengalami stres akibat kerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan intensitas kebisingan dan iklim kerja panas dengan stres kerja pada pekerja bagian produksi Plant B PT Inti Ganda Perdana Karawang.

Metode : Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik, dengan menggunakan desain cross sectional. Responden diambil dari pekerja bagian produksi Plant B PT. Inti Ganda Perdana Karawang sejumlah 65 responden dari total 65 pekerja. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik Total Sampling. Penelitian ini menggunakan alat ukur untuk memperoleh skor kebisingan dan iklim kerja, kemudian menggunakan kuesioner untuk mengukur stres kerja serta data diri responden seperti usia, tingkat pendidikan, dan masa kerja. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji korelasi Somers’d dan analisis regresi logistik ordinal.

Hasil : Hasil penelitin menunjukkan mayoritas responden menerima intensitas kebisiangan diatas NAB (84,6%), iklim kerja panas diatas NAB (76,9%), dan stres kerja tinggi (55,4%). Hasil uji korelasi Somers’d menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara intensitas kebisingan dengan stres kerja (p=0,035; r=0,411) dan juga ada hubungan yang signifikan antara iklim kerja panas dengan stres kerja (p=0,011; r=0,497). Hasil uji regresi logistik ordinal diperoleh bahwa intensitas kebisingan memiliki pengaruh yang lebih besar (OR= 9,550) terhadap stres kerja dibandingkan dengan iklim kerja panas (OR=7,945). Hasil nilai Nagelkerje adalah 0,557 yang berarti 55,7% variabel stres kerja mampu dijelaskan oleh variabel bebas intensitas kebisingan dan iklim kerja panas. Sedangkan 44,3% sisanya dijelaskan oleh faktor lain.

Simpulan : Terdapat hubungan yang signifikan antara intensitas kebisingan dan iklim kerja panas dengan stres kerja.

×
Penulis Utama : Wahyu Pamungkas
Penulis Tambahan : -
NIM / NIP : R0218122
Tahun : 2022
Judul : Hubungan Intensitas Kebisingan dan Iklim Kerja Panas dengan Stres Kerja Pada Pekerja Bagian Produksi Plant B PT. Inti Ganda Perdana Karawang
Edisi :
Imprint : Surakarta - Sekolah Vokasi - 2022
Program Studi : D-4 Kesehatan Kerja
Kolasi :
Sumber :
Kata Kunci : Intensitas Kebisingan, Iklim Kerja Panas, Stres Kerja
Jenis Dokumen : Laporan Tugas Akhir (D IV)
ISSN :
ISBN :
Link DOI / Jurnal : -
Status : Public
Pembimbing : 1. Maria Paskanita Widjanarti, SKM., M.Sc.
2. Yeremia Rante Ada’, S.Sos, M.Kes.
Penguji : 1. Tutug Bolet Atmojo, SKM.,M.Si
Catatan Umum :
Fakultas : Sekolah Vokasi
×
Halaman Awal : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
Halaman Cover : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB I : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB II : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB III : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB IV : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB V : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB Tambahan : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
Daftar Pustaka : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
Lampiran : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.