Tujuan penelitian, yakni a) mendeskripsikan dan menjelaskan prinsip kesantunan berbahasa Indonesia pada peserta didik sekolah dasar rural dan urban di Yogyakarta, b) mengidentifikasi dan menjelaskan realisasi eksistensial humanistik di sekolah dasar rural dan urban di Yogyakarta, dan c) mengidentifikasi dan menjelaskan realisasi eksistensial humanistik terhadap prinsip kesantunan pada peserta didik sekolah dasar rural dan urban di Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif bersumber dari Cresswell (2015:291), sedangkan sumber data dalam penelitian ini diambil dari hasil wawancara dengan guru kelas selaku pihak yang menerapkan eksistensial humanistik, peserta didik sekolah dasar, dan kepala sekolah di SD Negeri Bhayangkara, SD Negeri Giwangan, SD Muhammadiyah Pakel Program Plus, dan SD Muhammadiyah Darussalam Gendeng.  Dokumentasi berupa Audio-visual, yakni berupa foto, videotape, dan rekaman serta dilakukan observasi berisi catatan lapangan dan refleksi selama proses penelitian. Validitas data berdasarkan Creswell dan Miller (2000) ada lima, yakni triangulasi data, Member checking, waktu yang lama dan observasi berulang di lokasi penelitian, dan pemeriksaan oleh sesama penulis (peer examination).

Hasil penelitian menunjukkan  pemenuhan prinsip kesantunan berbahasa dan pelanggaran prinsip kesantunan berbahasa pada setting 1, 2, 3, dan 4, yakni maksim penghargaan, maksim kesimpatian, obligation of S to O maxim, obligation of O to S maxim, opinion-reticence maxim, feeling reticence maxim, dan maksim kedermawanan. Setting-1 realisasi eksistensial humanistik melalui pelibatan guru kelas, orang tua, dan  pencegahan secara langsung dengan memanggil peserta didik yang melakukan kesalahan. Setting-2  melalui budaya literasi dan kunjung perpustakaan. Setting- 3 melalui pemberiaan contoh oleh guru dan kepala sekolah berangkat lebih pagi, salam dan cium tangan peserta didik dengan guru. Setting-4 melalui salat duha berjamaah, salam dan cium tangan ketika pagi hari, pelajaran qiroah, kitabah, tahsinul Alquran, Tahfidz Alquran, Tarjamah Alquran, Tafsir Alquran, bahasa Arab.

Setting 1 peserta didik percaya diri dalam berinteraksi dengan teman sejawat, lebih disiplin waktu dan santun berbicara, sedangkan setting 2 peserta didik lebih santun dalam berbicara dengan guru dan teman sejawat. Setting 3, peserta didik mencapai target pemahaman dan berperilaku santun, membiasakan kehidupan beragama dan kesantunan peserta didik. Setting 4, peserta didik lebih menghargai teman sejawat dengan pembiasaan ungkapan tolong.