×
Praktik prostitusi masih dan akan selalu eksis dari masa ke masa. Dan pada setiap masa atau era tersebut akan selalu ada trend praktik prostitusi yang merepresentasikan fantasi seksual masyarakat pada masa tersebut. Pada masa sekarang trend praktik prostitusi telah berkembang pesat dan banyak macamnya. Salah satunya pada dunia hiburan musik Indonesia yaitu karaoke. Adanya tempat karaoke tidak bisa terlepas dari adanya perempuan yang menemaninya menyanyi yang biasa disebut dengan pemandu karaoke atau lebih dikenal sebagai LC (Lady Companion). Perempuan yang bekerja sebagai LC kemudian juga melakukan praktik prostitusi, namun mereka umumnya tampak lebih elegan dan tidak terlalu mencolok. Studi ini bertujuan untuk mengetahui bahwa adanya relasi antara perempuan yang berprofesi sebagai LC dengan praktik prostitusi, bagaimana awal mereka bisa masuk dunia tersebut, bagaimana bentuk jasa yang ditawarkan oleh perempuan LC saat di dalam room karaoke serta adanya makna tubuh (kesucian perempuan) pada perempuan LC pelaku prostitusi. Metode yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan interpretatif “pemaknaan” berbasis pada pandangan Foucault dan Giddens. Hasil penelitian ini adalah terdapat relasi antara profesi LC dengan praktik prostitusi dengan tubuh perempuan sebagai alat untuk sarana produksi atau menghasilkan uang dan adanya kekuasaan atas dirinya yang mengontrol akan kebutuhan ekonomi yang sangat mendesak dan akhirnya perempuan LC masuk ke dalam dunia tersebut. Kemudian terjadi pergeseran instruksi sosial terkait makna tubuh dan “kesucian perempuan” sebab hubungan seksual dan virginitas tidak lagi dianggap se-sakral sebelumnya.