PERBEDAAN INSIDENSI APNEA DAN BRADIKARDI DENGAN TEKNIK SYRINGE PUMP DAN TCI PADA PEMBERIAN REMIFENTANYL PADA PASIEN GENERAL ANESTESI

Ardhana Surya Aji

Pendahuluan: Opioid agonis merupakan obat yang efektif untuk mencegah respon hemodinamik yang merugikan seperti bradikardi dan apnea pasca intubasi endotrakea. Remifentanil adalah opioid kerja singkat dan merupakan turunan dari fentanyl. Teknik pemberian yang berbagai macam belum pernah dibandingkan secara langsung profil keamanannya.

Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan insidensi apnea dan bradikardi pada pemberian remifentanil yang diberikan secara syringe pump dengan pemberian melalui TCI.

Metode: 36 pasien dengan status fisik American Society of Anesthesiologists (ASA) I atau II yang menjalani operasi elektif dengan general anesthesia secara acak ditempatkan secara double-blinded pada salah satu dari dua kelompok: kelompok A yang mendapat remifentanil dalam NaCl 0.9% dengan syringe pump (SP) 1 ?g/kg selama 60 detik. Kelompok B, remifentanil diberikan dalam NaCl 0.9% kemudian dosis inisial 6 ng/menit selama 5 menit dilanjutkan dengan TCI remifentanil 4 ng/menit via TCI.

Hasil: Insidensi apnea pada kelompok SP sebanyak 6 (66,7%) subjek sementara pada kelompok TCI sebanyak 3 (33,3%), uji beda fisher’s exact didapatkan perbedaan yang tidak signifikan (p=0,222). Insidensi bradikardi pada kelompok SP sebanyak 13 (59,1%) subjek sementara pada kelompok TCI sebanyak 9 (40,9%) subjek, uji beda fisher’s exact didapatkan perbedaan yang tidak signifikan (p=0,153).

Kesimpulan: Pemberian remifentanil pada kelompok TCI secara statistik tidak lebih efektif dalam mengurangi insidensi apnea dan bradikardi dibandingkan dengan pemberian remifentanil pada kelompok SP. Namun, insidensi apnea dan bradikardi didapatkan lebih tinggi pada kelompok SP dibandingkan dengan kelompok TCI.

Kata kunci: Remifentanil, TCI, Syringe Pump, Bradikardi, Apnea