Penulis Utama | : | Yeocelin Mega P |
NIM / NIP | : | S022102044 |
Latar Belakang: Lockdown COVID-19 berdampak pada kehidupan sehari-hari penderita diabetes tipe 1, antara lain pembatasan aktivitas fisik, perubahan pola makan, kesulitan menghubungi penyedia pelayanan kesehatan dan kekhawatiran tentang persediaan obat. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis dampak lockdown COVID-19 terhadap kontrol gula darah pasien diabetes melitus tipe 1.
Subjek dan Metode: Penelitian ini merupakan penelitian meta-analisis dengan menggunakan pedoman flowchart PRISMA. Model PICO yang digunakan adalah Population= pasien diabetes melitus tipe 1. Intervention= lockdown COVID-19. Comparison= sebelum lockdown COVID-19. Outcome= HbA1c. Proses pencarian atikel dilakukan antara tahun 2019 sampai dengan 2022 menggunakan database online dari PubMed, Springer Link dan Google Scholar. Kata kunci yang digunakan dalam pencarian artikel adalah "Quarantine" OR “Quarantines” OR “Stay at Home Orders” OR “Health Lockdowns” OR “Self-Quarantine” OR “Self Quarantine” AND "Diabetes Mellitus" OR “Diabetes Insipidus” OR “Diabetic” OR “Glucose Intolerance” AND "Glycemic Control” OR “Blood Glucose Control”. Kriteria inklusi yang digunakan dalam penelitian ini adalah artikel harus full paper dengan studi kohor, menggunakan bahasa Ingris atau bahasa Indonesia, intervensi yang diberikan adalah lockdown COVID-19, dan outcome adalah kadar glukosa darah (HbA1C) pasien diabetes melitus. Analisis dilakukan dengan menggunakan software RevMan 5.3.
Hasil: Sebanyak 11 artikel yang ditinjau dalam meta-analisis menunjukkan bahwa dampak lockdown COVID-19 menurunkan kadar HbA1c sebanyak 0.23 dibandingkan sebelum lockdown COVID-19 pada pasien diabetes melitus tipe 1 dan secara statistik signifikan (Standardized Mean Difference -0.23, CI 95% -0.29 hingga -0.18, p<0>
Kesimpulan: Lockdown COVID-19 menurunkan kadar HbA1c dibandingkan sebelum lockdown COVID-19 pada pasien diabetes melitus tipe 1.