Aseton (CH3COCH3) merupakan senyawa organik yang digunakan sebagai bahan baku pembuatan polikarbonat. Polikarbonat merupakan produk yang sangat dikembangkan pemanfaatannya. Selain itu aseton banyak dibutuhkan dalam industri kimia sebagai bahan intermediet dan pelarut, dan juga kosmetik. Menurut United Nations database (UNdata) (2020), Indonesia mengimpor aseton sebanyak 22.351 ton pada tahun 2018. Pabrik aseton dengan kapasitas 45.000 ton/tahun dirancang untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri dan sebagian diekspor ke beberapa negara ASEAN Bahan baku yang dibutuhkan untuk memproduksi aseton adalah propilen sebanyak 1,037 kg/kg produk utama dan oksigen sebanyak 0,275 kg/kg produk utama. Pabrik direncanakan beroperasi pada tahun 2025 di Kecamatan Ciwandan, Kabupaten Cilegon, Provinsi Banten.
Aseton dihasilkan dari reaksi antara propilen dan oksigen dengan bantuan katalis padat V2O5/TiO2. Reaksi tersebut merupakan reaksi eksotermis. Reaksi berlangsung di dalam fixed bed reactor multitube pada suhu 160-161,5°C dan tekanan 6 bar dengan konversi 31,7%. Tahap pemurnian produk dilakukan untuk meningkatkan kemurnian aseton menjadi 99,8% melalui satu unit menara distilasi. Produk utama aseton merupakan hasil atas dari menara distilasi dengan impuritas berupa air.
Unit pendukung proses pabrik meliputi kebutuhan air sebesar 4,34 kg/kg produk utama dari sumur artesis dengan kedalaman 125 m, kebutuhan steam sebesar 0,40 kg/kg produk utama, kebutuhan udara tekan sebesar 0,02 m3/kg produk utama, kebutuhan listrik sebesar 0,082 kWh/kg produk utama, kebutuhan briket tempurung kelapa sebagai bahan bakar boiler sebesar 0,027 kg/kg produk utama, dan kebutuhan Biosolar (B30) sebesar 0,011 L/kg produk utama. Pabrik dilengkapi dengan laboratorium untuk mengontrol mutu bahan baku dan produk sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan. Selain itu, terdapat unit pengolahan limbah untuk menangani limbah padat, cair, dan gas yang dihasilkan dari kegiatan di pabrik.
Bentuk perusahaan adalah Perseroan Terbatas (PT) dengan struktur organisasi line and staff. Jumlah kebutuhan tenaga kerja sebanyak 104 orang dengan jumlah karyawan shift 64 orang dan jumlah karyawan nonshift 40 orang.
Bahan baku yang diperlukan yaitu propilen dengan harga US$1,05/kg dan LOX Rp6,84/kg. Produk aseton akan dijual dengan harga US$2,04/kg. Hasil analisis ekonomi diperoleh nilai Discounted Cash Flow Rate of Return sebesar 39,41%, Discounted Pay Back Period selama 2,53 tahun, Break Even Point sebesar 58,68%, Shut Down Point sebesar 35,42%, Net Present Value tahun ke-10 sebesar Rp742.132.525.352,10. Berdasarkan hasil analisis ekonomi, pabrik layak didirikan.