Era modern terus berkembang seiring berjalannya waktu. Hal ini juga mengubah tatanan dan perilaku manusia di berbagai bidang kehidupan. Seperti dalam bidang ekonomi, manusia dalam melakukan kegiatan investasi sudah beranjak pada sektor-sektor formal atau investasi konvensional. Di sisi lain, nggaduh sebagai bentuk kerja sama tradisional dengan pola bagi hasil masih cukup banyak ditemui pada masyarakat, khususnya masyarakat pedesaan. Melihat perkembangan konsumsi dan harga daging yang semakin meningkat, nggaduh ternak menjadi salah satu sistem kerja sama yang bisa dikembangkan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengkaji sistem nggaduh sebagai alternatif investasi dengan melihat manfaat dan risiko yang dapat terjadi. Penelitian ini menggunakan basis metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Data yang digunakan berupa data primer yang diambil melalui observasi, dokumentasi dan wawancara dengan pihak Lumbung Semar serta mitranya, kemudian dianalisis menggunakan metode analisis data interaktif. Data sekunder dari berbagai literatur juga digunakan sebagai data pendukung dalam penelitian. Hasil penelitian menunjukkan sistem nggaduh memberikan manfaat secara finansial dan non-finansial. Manfaat non-finansial yang diperoleh antara lain: ketersediaan pupuk, sebagai alternatif pinjaman selain bank, alternatif menabung, dan keberdayaan pada mitra. Ditemukan juga risiko yang dapat terjadi pada sistem nggaduh yaitu penyelewengan laporan transaksi jual-beli ternak, beban pakan yang berlebih, salah mengambil rumput, salah memilih bibit, serta serangan penyakit dan kematian.