Batik merupakan warisan budaya Indonesia yang memiliki nilai, kolaborasi seni yang agung, dan kaya akan makna filosofis. Batik tulis dengan teknik tutup celup selain diterapkan pada media kain ternyata juga dapat diterapkan pada media bambu, hanya saja prosesnya lebih lama dan rumit daripada membatik di atas kain karena media yang tidak datar.

Metode perancangan yang digunakan penciptaan karya seni menurut Gustami. Mencakup tiga tahap yaitu eksplorasi/penggalian sumber ide, tahap perancangan/visualisasi perancangan, dan perwujudan karya. Konsep perancangan ini menunjukkan bahwa batik tulis pada media bambu memperkaya kerajinan Indonesia. Diawali dengan proses menghilangkan kulit bambu, pengamplasan, pemberian pola, mencanting, pewarnaan, pelorodan, dan finishing.

Hasilnya adalah produk wall decor dengan motif kawung kombinasi, memanfaatkan bambu cendani yang awet dan memiliki daya serap warna tinggi. Ada 8 desain diatas kertas dan realisasinya 3 desain berbentuk kerai dengan satu dan dua warna.