Kecantikan merupakan tolak ukur yang sering digunakan dalam berbagai kebudayaan untuk menilai perempuan. Di sisi lain, terdapat relatifitas kecantikan dalam masyarakat yang dinilai secara berbeda-beda antar budaya dan antar waktu. Salah satu standar kecantikan yang banyak mendapatkan perhatian adalah citra mengenai bentuk tubuh. Standar kecantikan yang terjadi di tengah masyarakat ini lah yang membuat perempuan yang memiliki bentuk tubuh yang berbeda dengan standar tersebut, akhirnya mengalami body dissatisfaction atau ketidakpuasan terhadap bentuk tubuh sendiri. Body dissatisfaction akan diangkat sebagai sumber permasalahan yang mendasari perancangan desain ini. Visual desain perancangan ini akan menampilkan ilustrasi body positivity atau bentuk pesan penerimaan diri sebagai solusi untuk permasalahan ketidakpuasan terhadap bentuk tubuh yang dialami oleh wanita. Teknik yang akan digunakan adalah teknik sablon dan bordir yang akan diaplikasikan kepada dress.