Metil akrilat merupakan produk yang dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan emulsion dan solution polymer. Emulsion polymer dari akrilat banyak digunakan dalam industri tekstil, bahan perekat (adhesive), kertas, pengkilap lantai, industri kulit, keramik, dan kopolimer dari acrylic fiber. Sedangkan solution polymer dari akrilat digunakan dalam industri cat (coating). Pendirian pabrik metil akrilat bertujuan untuk memenuhi seluruh kebutuhan dalam negeri. Pabrik metil akrilat ini dirancang dengan kapasitas 24.000 ton/tahun dan beroperasi secara kontinyu selama 330 hari/tahun. Satu kg produk metil akrilat membutuhkan 0,91 kg asam akrilat, 0,422 kg metanol, 0,062 kg impuritas, 0,064 kg asam sulfat dan 0,052 kg natrium hidroksida serta menghasilkan limbah cair sebanyak 0,51 kg.  Pabrik ini akan didirikan di Cilegon, Banten, Jawa Barat. 

Pembentukan metil akrilat merupakan reaksi esterifikasi fase cair-cair antara asam akrilat dan metanol dengan katalis asam sulfat. Reaksi tersebut berlangsung secara adiabatik dalam Reaktor Alir Tangki Berpengaduk (RATB) pada suhu 74ºC dan tekanan 1,013 bar. Pemurnian produk dilakukan dalam dekanter dan menara distilasi hingga diperoleh kemurnian 99,6?rat. Kemudian limbah yang mengandung asam sulfat dinetralisasi menggunakan netraliser sebelum dibuang ke lingkungan.  

Pabrik ini menggunakan air pendingin yang diperoleh dari laut sebanyak 90,29 L/kg produk, air sanitasi dan konsumsi sebanyak 0,10 kg/kg produk, steam sebanyak 1,46 kg/kg produk, udara tekan sebanyak 0,02 m3/kg produk, listrik 0,035 kW/kg produk, dan bahan bakar Industrial Diesel Oil (IDO) sebanyak 0,135 L/kg produk dan High Speed Diesel (HSD) sebesar 0,022 L/kg produk. Bahan baku dan produk dikontrol di laboratorium pabrik agar memiliki mutu sesuai dengan spesifikasi yang diharapkan.  

Pabrik metil akrilat ini memiliki bentuk usaha Perseroan Terbatas (PT) dengan nama PT Acrylic Indo Jaya. Struktur organisasi yang diterapkan adalah garis dan staf. PT Acrylic Indo Jaya memiliki karyawan sebanyak 143 orang yang terdiri  dari karyawan shift dan non-shift.  

PT Acrylic Indo Jaya akan beroperasi pada tahun 2025 membutuhkan modal sebesar Rp 719.215.620.820,31 dan akan memperoleh laba per tahun hingga Rp 156.607.949.823,13. Hasil analisis ekonomi menyimpulkan pabrik ini layak didirikan. Analisis profitabilitas non-discounted menunjukkan nilai PBP (Payback Period) selama 2,36 tahun, Cummulative Cash Ratio (CCR) sebesar 2,79, Rate of Return on Investment (ROROI) sebesar 37,31%, dan Cummulative Cash Position (CCP) sebesar Rp 1.230.278.674.075,91. Berdasarkan analisis profitabilitas discounted diperoleh nilai Discounted Payback Period (DPBP) selama 2,89 tahun, Present Value Ratio (PVR) sebesar 1,60, Discounted Cash Flow Rate of Return (DCFROR) sebesar 17,61%, dan Net Present Value (NPV) sebesar Rp 411.731.965.659,42.