Latar Belakang: Asma alergi adalah gangguan inflamasi kronis yang ditandaioleh perubahan sistem imun. Inhalasi alergen menyebabkan hiperaktivitas,perekrutan eosinofil, sel mast dan limfosit dalam saluran napas atas dan bawah,memicu kaskade inflamasi dan menghasilkan respons inflamasi lokal dansistemik. Penelitian ini membuktikan manfaat pemberian probiotik tunggalmaupun kombinasi dapat memperbaiki efek sistemik maupun lokal pada tikusSprague dawley model asma kronik yang di induksi dengan ovalbumin.Metode: Jenis penelitian pre-post test only control group design. Penelitiandilakukan pada 30 tikus model asma kronik (Sprague dawley) yang diinduksidengan ovalbumin dibagi menjadi 5 kelompok (K I: kontrol negatif; K II: kontrolpositif; K III: Leuconostoc mesenteriodes; K IV: Lactobacilus brevis; KV:kombinasi Leuconostoc mesenteriodes dan Lactobacilus brevis). Pemeriksaaneosinofil dan netrofil, serta IL-10, INF- ?, IL-17, IL-4, IgE dengan metode ELISA.Jaringan bronkus diambil untuk pemeriksaan histopatologi airway remodelling(sel epitel, otot polos dan sel goblet). Data diuji statistik dengan menggunakanIBM SPSS 25.Hasil: Pemberian probiotik tunggal maupun kombinasi meningkatkan IL-10(p<0>semua kelompok perlakuan. Pemberian probiotik tunggal maupun kombinasitidak dapat menghambat penebalan otot polos (p>0,05) sedangkan probiotiktunggal maupun kombinasi mampu menghambat penebalan sel epitel dengan nilai(p<0>jumlah sel goblet dengan nilai p=0,022.Kesimpulan: Pemberian probiotik baik dosis tunggal maupun kombinasimempunyai efek sistemik untuk mengatasi asma alergi tetapi belum terbuktiefektif memperbaiki airway remodelling.