Kota Magelang adalah sebuah kota di Jawa Tengah yang berada di antara pusatpusat kegiatan ekonomi sekaligus sebagai ibukota Pusat Kegiatan Wilayah Kawasan Purwomanggung. Tingkat kepadatan penduduk di Kota Magelang cenderung meningkat setiap tahunnya. Hal ini menimbulkan peningkatan kebutuhan akan tempat tinggal. Permasalahan yang kemudian timbul adalah semakin terbatasnya lahan yang dapat dialihfungsikan menjadi pemukiman. Permasalahan lain yang sedang dihadapi dunia saat ini adalah pandemi covid 19 yang menyerang semua sektor. Keadaan ini menuntut masyarakat untuk mengubah gaya hidup agar dapat beradaptasi dan tetap bisa menjalankan aktivitasnya. Di tengah pandemi covid 19, isu pemanasan global juga menjadi masalah penting yang harus dipikirkan. Hal ini membuat para pelaku profesional seperti arsitek, desainer, engineer kontraktor, dan developer didorong untuk menciptakan bangunan yang adaptif dan ramah lingkungan. Di Indonesia, bangunan ramah lingkungan masih belum disadari oleh masyarakat. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana permintaan pasar di Kota Magelang akan apartemen berkonsep green building, bagaimana situasinya selama pandemi, dan bagaimana masalah ini bermanfaat bagi pengembangan konsep green building di masa depan. Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dan metode pembobotan. Untuk penilaian faktor-faktor, metode AHP digunakan sebagai acuan untuk perhitungan sebagai dasar dalam pembobotan alternatif. Pembobotan diberikan interval skala, sesuai dengan skala Likert. Sedangkan Program Software Microsoft Excel dipakai sebagai sistem untuk mengolah hasil keputusan dari hasil kuesioner yang telah dilakukan sebelumnya. Berdasarkan hasil perhitungan kuisioner dengan menghitung semua persentase faktor utama, faktor terbesar yang mempengaruhi masyarakat dalam pemilihan apartemen di Kota Magelang adalah faktor legalitas. Hal ini menunjukkan bahwa, legalitas adalah faktor yang menjadi prioritas utama masyarakat. Kemudian faktor green building menempati prioritas kedua.